AmboinaPendapat

Sinergitas Creative City Dan Smart City dalam Upaya Membangun Ambon Masa Depan

Oleh: Ronny Loppies (Direktur Ambon Music Office Focal Point of Ambon  UNESCO City of Music)


Konsep Kota Cerdas (smart city) diciptakan oleh perusahaan IBM. Berbagai nama sebelumnya dibahas para ahli dunia dengan menggunakan nama digital city atau Kota Cerdas (smart city). Fokus dari smart city adalah bagaimana menggunakan teknologi informasi (TI) untuk menjalankan proses kehidupan kita di kota yang lebih efisien.

Menurut versi IBM, smart city adalah sebuah kota yang instrumennya saling berhubungan dan berfungsi cerdas. Smart city adalah sebuah konsep kota cerdas/pintar yang membantu masyarakat, yang berada di dalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien, dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya. Smart city cenderung mengintegrasikan informasi di dalam kehidupan masyarakat kota.

Caragliu,A.,dkk dalam Schaffers, 2010:3, smart city didefinisikan sebagai kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat.

Konsep Kota Cerdas atau smart city pada umumnya meliputi:

  1. Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, dan lingkungan hidup.
  2. Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur.
  3. Kota Cerdas (smart city) dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur sosial, dan infrastruktur bisnis untuk meningkatkan kecerdasan kota.
  4. Kota Cerdas (smart city) membuat kota lebih efisien dan layak huni.
  5. Penggunaan smart computing untuk membuat Kota Cerdas (smart city) dan fasilitasnya saling berhubungan dan efisien.

Smart city memiliki 6 dimensi, yaitu Smart Government, Smart Economy, Smart Live, Smart Living, Smart People, dan Smart Mobility. Penjelasan lebih lanjutnya dalam keterkaitan dengan creative city adalah:

PEMERINTAHAN YANG CERDAS (pemberdayaan dan partisipasi), kunci utama keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan adalah Good Governance, yang merupakan paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih.

EKONOMI PINTAR (inovasi dan persaingan), semakin tinggi inovasi-inovasi baru yang ditingkatkan maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.

Inovasi Ambon City of Music. inovasi yang asli karena baru dan spesifik dengan mengandalkan musik sebagai lokomotif utama pertumbuhan ekonomi kreatif lokal. Mengingat sektor perdagangan tidak lagi didominasi oleh komoditas dan keterbatasan sumberdaya alam, maka inovasi ini mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Kekuatan inovasi ini terletak pada: 1) circle of life (janin, bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa dan kematian) sudah terpapar musik; 2) music place driven making (mulai dari pantai sampai pegunungan) memiliki musik dan Rhythm, Melody dan Harmony (rhythm=infrastruktur, melody=kebijakan dan harmony=program) masyarakat Kota Ambon. Budaya bermusik sudah mengakar dalam ritual adat dan agama masyarakat Ambon.

Inovasi Cari Makan Jual Suara merupakan inovasi yang asli, baru dan unik karena mengandalkan musik sebagai lokomotif utama penguatan ekonomi kreatif masyarakat serta memiliki kemampuan mendorong pertumbuhan subsektor lainnya. Inovasi ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan kesempatan kerja karena berakar pada ide dan konsep yang kreatif sehingga dapat bertahan dan beradaptasi dalam masa krisis pandemi Covid-19.

Inovasi ini memiliki nilai tambah pada sinkronisasi antara musik dengan pembangunan kota yang dianalogikan dengan ritmik = infrastruktur; melodi = kebijakan dan harmoni = program. Target populasi inovasi tersebar pada 5 kecamatan di Kota Ambon yang dimulai dari sosialisasi dan survei ekraf terutama pada 10 lokasi prioritas.

MOBILITAS PINTAR (transportasi dan infrastruktur), pengelolaan infrastruktur kota yang dikembangkan di masa depan merupakan sebuah sistem pengelolaan terpadu dan diorientasikan untuk menjamin keberpihakan pada kepentingan publik.

  • Pembangunan Creative Hub berupa Ambon City Center of Music dan Ambon Music Office (AMO), Pusat Dokumentasi Musik Nasional (PDMN).
  • Pembangunan RTP berupa taman bermain anak, rekreasi dan kuliner.
  • Pembangunan infrastruktur ikon musik berupa zebra cross, Traffic Light Music, trotoar ikon musik (sinergitas dengan Pemprov).

ASUYARAKAT PINTAR (kreativitas dan modal sosial), pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital), modal usaha (human capital), maupun modal sosial (social capital). Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan keterampilan mereka dalam mengembangkan usahanya.

Modal sosial termasuk elemen-elemen seperti kepercayaan, gotong-royong, toleransi, penghargaan, saling memberi dan saling menerima serta kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berbagai mekanisme seperti meningkatnya rasa tanggungjawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kejahatan.

Inovasi menggambarkan potensi sumberdaya pendukung ekonomi kreatif di Creative City berupa SDM, produk barang/jasa dan pasar di 5 kecamatan yang menunjukkan potensi sebagai berikut: 1) Kecamatan Leitimur Selatan (50% komunitas musik; 35% Kuliner; 15% lain-lain); 2) Kecamatan Nusaniwe (54% komunitas musik; 16% kuliner; 30% lain-lain); 3) Kecamatan Sirimau  (44% komunitas musik; 11% kuliner; 45% lain-lain); 4) Kecamatan Teluk Ambon  (54% komunitas musik; 6% kuliner; 40% lain-lain) dan 5) Kecamatan Teluk Ambon Baguala  (59% komunitas musik; 3% kuliner; 38% lain-lain).

Lingkungan pintar (keberlanjutan dan sumber daya), lingkungan pintar itu berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak, bagi masyarakat dan publik lingkungan yang bersih tertata, RTH yang stabil merupakan contoh dari penerapan lingkungan pintar.

Program Sound of Green (SoG) mengeloborasi musik dan lingkungan guna mengenal menjaga lingkungan yang lestari dan memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk lebih pintar menjaga ekosistim lingkungan dengan mengandalkan musik sebagai pendorong peningkatan ekonomi kreatif yang menyatu dengan lingkungan.

Cerdas hidup (kualitas hidup dan kebudayaan), berbudaya berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas.

Kurikulum muatan lokal wajib pendidikan dasar berbasis musik. Mengajarkan siswa SD dan SMP di Kota Ambon alat-alat musik tradisional dan memberikan kesempatan kepada musisi Ambon untuk menjadi tenaga pengajar musik.

Wisata Musik Definisi dari Destinasi Pariwisata Musik bertaraf Internasional yaitu Ambon City of Music menjadi pilihan utama wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) untuk berwisata musik.

Wisata musik yang dimaksudkan adalah destinasi (DTW) yang didukung oleh atraksi musik yang menarik, aksesibilitas yang mudah, dan amenitas yang memadai, aktifitas dan akomodasi yang berkualitas dengan tidak meninggalkan kearifan lokal (local wisdom) masyarakat di kawasan destinasi. Ambon City of Music menjelaskan pengakuan dunia lewat UNESCO bahwa Ambon menjadikan budaya musik sebagai pilar utama pembangunan kota.

Ambon masa depan akan sangat tergantung dari sinergitas Pembangunan kota kreatif (creative city) yang memiliki fasilitas IT dalam mendukung smart branding Ambon City of Music sebagai sebuah pendekatan smart city. Pola pikir dan tindakan spektakuler berbasis kepada pencapaiannya di masyarakat akan sangat menentukan kedua skema di atas pada masa yang akan datang. Teruslah maju Ambon City of Music.(*)

 

ronnyloppies
Ronny Loppies, Direktur Ambon Music Office dan Focal Point of Ambon UNESCO City of Music.(Foto: potretmalku.id/ Dok. Pribadi Ronny Loppies)

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button