Wujudkan Kedamaian di Pulau Haruku, Ini Respek Sejumlah Stakeholder Kepada Pj Bupati Malteng

potretmaluku.id – Baru empat bulan lebih menakodai Maluku Tengah, Pj Muhammat Marasabessy dinilai sudah membuat terobosan berarti bagi daerah berjuluk Pamahanu Nusa tersebut. Salah satu terobosan yang dinilai sangat positif adalah dengan memulangkan warga Kariuw dari tempat pengungsian mereka, di Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku.
Bersama Pemerintah Pusat, Provinsi, TNI-Polri, dan elemen penting lainnya, Muhammat Marasabessy telah mewujudkan kedamaian di Pulau Haruku. Dengan motto Kerja Cepat, Kerja Cerdas, Kerja Profesional bersama program unggulannya “Sapa Umat”, Pj Bupati benar-benar telah membumikan pesan-pesan perdamaian bagi umat beragama di Maluku, khususnya di Pulau Haruku.
Proses pendekatannya bersama tokoh-tokoh penting untuk memulangkan warga Kariuw ke negeri mereka juga dinilai sebagai sebuah pesan agama yang sangat humanis. Berikut ini adalah sejumlah respon positif yang ditujukan kepada sang Pj Bupati.
Respek
Setelah dilantik sebagai Pj Bupati untuk memimpin Maluku Tengah, Muhammat Marasabessy telah menunjukan langkah progres dengan memulangkan basudara Kariuw ke negerinya.
“Saya menilai Pak Bupati sangat baik dan sesuai dengan visi maupun misinya,” kata Sekretaris Negeri Wassu, Theos F. Salakory
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malteng, Herry M.C. Haurissa juga mengatakan, proses penanganan masalah kemanusiaan Pelauw-Kariuw sudah dilakukan secara baik. Sejauh ini kata dia, Pj Bupati membangun koordinasi lintas lembaga dengan baik dan sistimatik.
Kata Haurissa, yang bersangkutan mengkoordinasikan hal-hal berkaitan dengan kepentingan pemulangan warga Kariuw, maupun kepentingan pembangunan infrastruktur di Pelau Haruku. Di juga mengungkap, kebijakan-kebijakan penganggaran selalu dipercakapkan dengan DPRD.
“Pak Pj Bupati tanggap betul untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kemanusiaan dan itu dilakukan dengan ikhlas. Ketulusan dan keiklasannya dalam menyelesaikan persoalan kemanusiaan perlu mendapat nilai tambah,” katanya.
Sementara Penjabat Kepala Pemerintah Negeri Hulaliu, Semmy Berahy mengaku, proses pemulangan warga Kariuw dari tempat pengungsian di Aboru ke kampung halamannya adalah langkah yang patut diancungi jempol.
Sebagian orang, kata dia, menganggap proses pemulangan tersebut terlalu tergesa-gesa, namun penting disadari dan dihargai. Meski begitu, dia berharap agar persoalan di Pulau Haruku antara Negeri Pelauw, Kariuw dan Ory bisa diselesaikan sampai ke akar-akarnya.
“Karena itu pemerintah secepat mungkin menanggulangi tuntutan kedua belah pihak yang dirugikan, sehingga penyelesaian konflik ini tuntas sampai ke akar-akarnya, jangan ada lagi noda dan luka yang membekas. Harus segera diobati hingga alami sembuh total. Beta salut for Pa Bupati,” cetusnya.
Ketua Umum, Booi Aboru Kariu dan Hualoy (BAKH), Bruri Nanulaita juga mengapresiasi Pj Bupati. Dia mengatakan, warga Kariu yang sejak 27 Januari 2022 mengungsikan diri ke Negeri Aboru, telah kembali ke kampung halaman mereka, dan puncaknya merayakan Perayaan Natal bersama, pada 06 Januari 2023 kemarin.
“Selaku keluarga besar Boy, Aboru, Kariuw dan Hualoy, kami sampaikan terima kasih kepada Pj Bupati Malteng, Muhammat Marasabessy, Pemerintah Provinsi, TNI/Polri, Sinode GPM serta tokoh-tokoh pentingan lainnya lagi. Terima kasih karena telah bekerja keras. Apresiasi yang tinggi kepada Pj Bupati beserta Ketua Tim pemulangan, juga seluruh OPD terkait, yang telah memfasilitasi warga Kariuw, sehingga mereka bisa kembali ke negeri mereka,” tandasnya.
Dia mengatakan, kerja keras Pj Bupati dalam berkoordinasi dengan TNI/Polri maupun basudara Pelauw-Ory terbukti memberikan hasil yang sangat positif. Dirinya berharap, apa yang telah dilaksanakan Pj Bupati dan Tim Pemulangan serta TNI/Polri, dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Kariuw untuk tetap menetap dengan damai di negeri mereka, bisa membangun kebersamaan dengan negeri-negeri tetangga.
Wakil Ketua BAKH dan Akademisi, Abdul Manaf Tubaka juga memberikan respon positif atas kinerja Pj Bupati Malteng. Menurutnya, pemulangan warga Kariuw merupakan bagian dari tanggung jawab negara dalam pemulihan konflik sosial di masyarakat, itu amanat konstitusi.
Hal itu tentunya harus didukung oleh semua stakeholder, untuk pemulihan (recovery), agar masyarakat kondisinya kembali seperti sedia kala. Sejauh ini, kondisi di sana sudah mengalami proses cooling down yang baik.
Menurut dia, cara-cara persuasive yang dilakukan Pemda Malteng dan dukungan pemerintah, sudah membuktikan kerja-kerja yang komit, terutama dalam skala yang lebih luas, yaitu mengeluarkan Maluku dalam zona merah.
“Itu menjadi baik sekali. Pemulangan dan pananganannya hingga acara Natal bersama kemarin, merupakan pencapaian kemajuan yang bagus dari Pa Bupati. Itu bukti komitmen Pemda. Recoveri harus menunjukan fisik keadilan dari keduanya, tetapi prinsip pemulangan dengan menghadirkan kehidupan seperti sedia kala itu menjadi chord inti kita,” ujarnya.
Prinsipnya hal penting yang pantas diapresiasi adalah cara-cara persuasivenya. Artinya meski di tengah banyaknya protes, namun dia (Marasabessy) mampu mendudukan permasalahan di Pulau Haruku secara baik dan bijaksana.
“Selaku Ketua MUI, kami mendukung gerakan yang dilakukan Pj Bupati Malteng untuk mengembalikan nilai kebersamaan sebagai orang basudara. Kita semua tentu mencari solusi yang baik. Sebagai anak bangsa harus legowo untuk menyelesaikan relasi yang baik,” respek Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo.
Ketua Klasis Pulau-Pulau Lease, Pdt J. Malle juga menuturkan, kepulangan warga dan Jemaat GPM Kariuw dari pengungsian di Negeri Aboru ke kampung halamannya Leamoni Kamasune, merupakan cerita tentang tugas negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia. Tugas ini, kata dia, telah dan akan terus dilakukan sehingga nestapa kemanusiaan ini benar-benar dipulihkan dan diakhiri.
“Pemerintah Kabupaten Malteng telah memperlihatkan komitmen yang kuat dan tulus untuk pemulangan masyarakat Kariuw. Ada beberapa hal yang dalam prespektif kami terkait hal ini,” ucapnya.
Pertama, pemulangan pengungsi Kariuw sebagai tanggung jawab negara, dimulai dengan melakukan konsolidasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh adat. Jadi selain konsolidasi di level pemerintah, baik Pusat dan TNI-Pori, juga dilevel bawah.
Kedua, proses pemulangan dan menghibahkan diri untuk menginap bersama masyarakat Kariuw serta mengkonsolidasikan langkah-langkah taktis dengan TNI/Polri dan jajarannya, merupakan komitmen Pj Bupati, yang kehadirannya semata-mata untuk kepentingan rakyatnya.
“Sebagai Pimpinan Klasis GPM Pp. Lease, kami menyampaikan apresiasi untuk seluruh upaya mulia ini. Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada bapak Penjabat Bupati Malteng bersama jajarannya yang sudah dengan sungguh-sungguh memberikan perhatian bagi upaya pemulangan warga dan Jemaat Kariuw ke kampung halaman mereka,” ucapnya. (Nab)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi