Maluku Tengah

Safari Natal, Pj. Bupati Malteng: Lonceng Gereja Simbol Suara Tuhan

potretmaluku.id – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) gencar menggelar Safari Natal. Safari Natal menurut pemerintah setempat adalah bagian integral dari program sapa umat, yang terus dilakukan untuk mendorong masyarakat di daerah bertajuk Pamahanu Nusa, agar partisipatif dan berperan aktif dalam merawat serta melestarikan lingkungan, alam serta memanfaatkan berbagai potensi untuk kegiatan bersifat produktif.

Safari Natal yang digelar Pemerintah Malteng ini dibingkai dalam peresmian Menara Lonceng Gereja Eksodus sekaligus pencanangan Musik Gereja di Negeri Soahuku, Kecamatan Amahai Kabupaten Malteng, Minggu (18/12/2022).

Penjabat (Pj.) Bupati Malteng, Muhamat Marasabessy dalam sambutannya menyebut, Umat Kristian telah melewati perayaan minggu-minggu adventus dengan baik dan hari ini adalah yang terakhir.

Dimana seluruh umat kristiani terutama warga jemaat GPM Amahai Soahuku, akan mempersiapkan diri menyambut kelahiran Isya Almasih atau Yesus Putera Natal.

“Bertepatan dengan perayaan Adventus ke-4 ini, kami berksempatan menggelar Safari Natal yang dirangkai dalam pengresmian Menara Lonceng Gereja Eksodus sekaligus pencanangan Musik Gereja. Sebuah peristiwa bersejarah yang akan terus dikenang dalam lintasan perjalanan pelayanan jemaat ini,” ujarnya dalam rilis diterima potretmaluku.id, Minggu (18/12/2022).

Marasabessy mengatakan, Safari Natal menjadi momentum penting dan bernilai strategis, dimana dirinya bersama seluruh stakholder di lingkup Pemda Malteng bertatap muka serta melihat langsung kehidupan masyarakat, termasuk pelaksanaan program-program pemerintah baik yang bersifat fisik maupun non fisik.

Dia juga menilai, Natal menjadi sarana untuk saling berbagi kasih. Karena itu pihaknya bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Maluku Tengah berkenan memberikan bantuan kepada anak yatim piatu, juga masyarakat miskin ekstrim.

“Saya berharap Safari Natal ini semakin memantapkan komitmen kita semua, baik pemerintah, Gereja dan masyarakat untuk terus mempersembahkan yang terbaik bagi kemajuan negeri Pamahanunusa,” ujarnya lagi.

Dalam Safari Natal ini juga digelar sejumlah perlombaan, salah satunya lomba hias taman natal yang diorganisir oleh Aangkatan Muda Gereja Protestan Maluku. Karena itu, dia berharap moment ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga gereja guna menyalurkan kreatifitas dan inovasinya.

Menurutnya, warga gereja perlu bersyukur karena telah diresmikannya Menara Lonceng Gereja Eksodus. Pembangunan ini bisa berhasil dan sukses, sambung Marasabessy, karena Tuhan berkenan menyatakan kuasa-Nya yang ajaib dan luar biasa melalui banyak tangan warga gereja.

“Tentu telah mencurahkan tenaga, waktu, pikiran serta dukungan materi selama proses pembangunan sampai selesainya Menara Lonceng Gereja ini. Saya percaya bahwa kunci kesuksesaanya yakni persekutuan selaku warga gereja yang terbina rukun dan damai serta pergumulan yang sungguh-sungguh,” katanya.

Pembangunan Menara Lonceng Gereja, merupakan pekerjaan kudus dan sakral sebagai bentuk ekspresi iman warga gereja untuk memuliakan Tuhan sekaligus mensyukuri berkat-Nya.

“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan gereja, panitia pembangunan dan seluruh warga jemaat GPM Amahai Soahuku, yang mampu menyelesaikan pekerjaan pembangunan Menara Lonceng Gereja ini tepat waktu,” ujarnya memuji.

Dia mengatakan, Pemerintah Daerah akan terus mendukung dan menfasilitasi berbagai program lembaga keumatan yang positif dan berdampak langsung terhadap pembinaan spiritualitas umat beragama di wilayah Maluku Tengah.

Tentu bentuk partisipasi dan dukungan pemerintah, kata dia, hanya bersifat stimulan dengan harapan umat beragama khususnya warga gereja dapat berperan aktif untuk mewujudkan pembangunan fisik dan non fisik yang berkualitas.

Sinergitas dan kolaborasi pemerintah bersama lembaga keumatan harus terus dipertahankan serta ditingkatakan. Pemerintah sangat membutuhkan dukungan lembaga-lembaga keumatan dalam mesukseskan agenda percepatan pembangunan menuju masyarakat yang maju, sejahtera dan mandiri.

Marasabessy mengaku, Gereja Protestan Maluku di jemaat GPM Amahai Soahuku telah membukitkan komitmen iman mereka melalui hasil kerja nyata, dengan cara menghadirkan Menara Lonceng Gereja yang sangat representatif untuk melengkapi dan mendukung kegiatan peribadahan/

“Menara Lonceng Gereja adalah simbol suara Tuhan untuk memanggil umat agar datang beribadah dan memuliakan Tuhan. Karena itu harus dijiwai dan diresapi sedalam-dalamnya serta diwujudnyatakan melalui kehadiran seluruh warga gereja dalam setiap kebaktian yang berlangsung,” cetusnya.

Dia ibaratkan, Menara Lonceng Gereja seperti Toa dan Beduk Masjid. Dimana, jelas dia, bunyi dan dentumanya mengingatkan umat muslim untuk segera mempersiapkan diri dan bergegas menuju Masjid untuk menunaikan sholatnya.

“Betapa indahnya kerukunan hidup umat beragama jika suasana ini terus ditingkatkan. Saya optimis warga gereja, Jemaah-jemaah yang juga masyarakat di daerah ini akan menjadi masyarakat yang berahklak dan berbudaya,” katanya.

Penjabat Maluku Tengah ini berharap, momentum suci tersebut menjadi sarana yang tepat dan efektif agar warga gereja semakin bertumbuh dalam imannya dan mampu menunjukan perilaku hidup yang baik dalam relasi sosial.

Selain kegiatan tersebut, agenda Safari Natal juga mencanangkan Musik Gereja. Ihwal ini penting music gereja menjadi bagian utama dalam liturgis kebaktian. Musik gereja harus dikembangkan dengan baik.

Mengutip Mawene dalam bukunya Gereja Yang Bernyanyi, musik gereja merupakan ungkapan pokok hati orang percaya yang diungkapkan dalam bunyi-bunyian yang bernada dan berirama secara harmonis dalam bentuk lagu nyanyian.

Karena itu, lanjut Marabessy, vokal dan instrument harus diperhatikan, terkhusus dalam bermusik di gereja yang sarat dengan makna theologis. Dua hal itu sangat penting disajikan secara tepat agar umat mampu menghayati imannya dengan bantuan musik.

“Saya oprtimis, bahwa dengan pengelolaan musik gereja akan berdampak pada kualitas dan kuantitas peribadah. Musik gerja harus dimanfaatkan sebagai sarana belajar untuk mengembangkan minat dan bakat warga, terutama anak-anak dan generasi muda,” tambahnya.

Diakhir komentarnya, dia mengaku, agenda yang gencar dilakukan itu didukung penuh serta diorganisir langsung oleh AMGPM di bawah koordinasi panitia yang telah Pemerintah Malteng bentuk.

“Secara khusus saya mengajak kita semua, warga gereja, masyarakat Amahai Soahuku bersama para Upulatu Negeri Amahai dan Negeri Soahuku untuk turut mendoakan dan mendukung agenda pemulangan masyarakat Kariu dari Aboru ke Negeri Adat mereka, yang mulai dilakukan pada 19 Desember 2022,” pungkasnya. (NAB)

IKUTI BERITA LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button