Ribuan Warga Negeri Pelauw Ikut Ritual Adat Maatenu Pakapita, Ekspresikan Nilai Perjuangan dan Patriotik
potretmaluku.id – Ribuan lelaki warga Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, mengikuti ritual adat Maatenu Pakapita (cakalele adat), di negeri ini, Kamis (8/12/2022).
Suasana Maatenu Pakapita berlangsung sakral, heroik dan haru saat para lelaki Negeri Pelauw hendak keluar dari rumah mereka menuju rumah adat atau soa, masing-masing marga.
Pantau potretmaluku.id di Negeri Pelauw, warga yang mengikuti cakalele adat ini mengenakan pakaian serba putih, mengikat kepala putih dan tali pinggang berwarna merah.
Warga yang mengikuti atraksi maatenu, umumnya dalam kondisi ka’a (trance) atau disebut dengan sebutan “kapitang naik”, sambil memperlihatkan bahwa tubuh mereka kebal terhadap senjata tajam seperti parang, pecah beling, kapak dan lainnya.
Tokoh Masyarakat Negeri Pelauw, Husein Tuasikal mengatakan maatenu pakapita atau cakalele adat adalah merupakan tradisi dari para leluhur yang tetap dipertahankan hingga kini.
Selaian itu, Husein menyatakan, tradisi ini dimaknai sebagai keberkahan dan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada para leluhur. “Makna filosofisnya, bernilai perjuangan dan patriotik,” jelas Husein kepada potretmaluku.id, Kamis (8/12/2022).
Menurut dia, ritual perjalanan seperti berjihad pergi ke medan perang. Sehingga syarat utama meminta restui dari orang tua, istri dan para kerabat terdekat.
Sementara itu, Zainal Kaliky, menuturkan baru pertama kali melihat prosesi maatenu pakapita. Bagi warga Negeri Luhu ini, ritual maatenu pakapita sangat sakral mencerminkan nilai-nilai perjuangan.
“Makna sekilas yang saya lihat dari adat ini, yaitu sangat sakral dan heroik mencerminakan nilai perjuangan,” ujarnya.
Selain maatenu pakapita juga dirangkai dengan tarian tenun yang akan digelar besok, Jumat (9/12/2022).(BAR)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi