Terbitkan Buku “Mari Belajar Mendongeng Kisah-kisah Damai”, Dwi Prihandini: Ikut Dukung Tumbuh Kembang Anak anak Maluku
potretmaluku.id – Pendongeng nasional asal Maluku, Eklin Amtor de Fretes, Sabtu (31/7/2021) sore kemarin, di Ambon, meluncurkan buku pertamanya berjudul “Mari Belajar Mendongeng Kisah-kisah Damai”, yang diterbitkan Clerry Cleffy Institute.
Kepada potretmaluku.id, Direktur Clerry Cleffy Institute (CCI), Dwi Prihandini mengaku, tertarik untuk menerbitkan buku tersebut, salah satunya lantaran dia melihat seorang Eklin yang memiliki otentisitas dalam karya.
“Jadi why not? Dengan mendukungnya, berarti secara tidak langsung saya ikut mendukung tumbuh kembang anak anak Maluku,” ujar Dwi lewat sambungan telepon, Sabtu (31/7/2021) malam.
Bagi Dwi pribadi, yang paling menarik dari buku karya Eklin ini, adalah muatan-muatan lokal Maluku, yang disampaikan pada anak-anak Maluku, dengan cara yang menarik dan kreatif. Budaya bertutur yang disampaikan secara turun menurun di Maluku, semoga bisa tetap dihidupkan melalui media mendongeng ini,” tutur Direktur Shedini Anugrah Pelangi ini.
“Buku ini juga akan mendatangkan manfaat bagi anak anak Maluku dan siapa pun yang membacanya. Dan yang juga membuat CCI mau menerbitkan buku ini, karena materinya menceritakan tentang mendongeng, sebuah magnet bagi anak anak dan dapat membawa anak anak menuju alam imajinasi mereka untuk selanjutnya meningkatkan daya kreativitas dan daya analisa anak anak,” paparnya.
Lebih lanjut, Dwi berharap, anak-anak Maluku akan memiliki rasa cinta pada budaya Maluku itu sendiri, dengan menghidupkan dongeng atau menjadikan mendongeng yang terselip muatan muatan lokal Maluku, atau nilai-nilai budaya Maluku sebagai bagian dalam kehidupan masa pertumbuhan mereka.
“Harapan yang berikutnya agar anak-anak dapat mengurangi paparan dari gadget, dan menyelipkan kebiasaan mendongeng sebagai alternatif penggantinya,” ujar Dwi yang juga adalah Pendiri Panti Asuhan Shedini sinta Maluku ini.
Kepada Eklin, Dwi juga berharap, agar terus mengasah kreativitas dalam mendongeng, dan terus menyelipkan muatan muatan lokal dan nilai-nilai budaya Maluku, ketika mendongeng pada anak anak Maluku.
“Asah rasa cinta pada Maluku agar tumbuh dalam diri anak-anak. Pesan saya, semoga semakin bertumbuh dengan rasa yang semakin penuh untuk Maluku,” kata Dwi.
Direktur Shedini Sparta Spektra ini mengaku, buku Mari Mendongeng Kisah-kisah Damai ini adalah buku kedua, yang diterbitkan oleh Penerbit Clerry Cleffy Insttitute, setelah buku pertama yang mengangkat kisah-kisah perjuangan Orang Dengan HIV Aids (ODHA) dan Anak Dengan HIV Aids (ADHA) di Maluku.
“Itu sebagai bentuk dukungan saya untuk Rumah Beta Maluku yang menaungi survivor dan caregiver ODHA/ADHA di Maluku. Ada satu buku lagi terkait Maluku yang sedang saya gagas, semoga dalam waktu dekat bisa diluncurkan,” pungkas Dwi.
Buku setebal 122 halaman berisi 13 bagian, yang terbagi ke dalam 3 aspek yakni: 1. Teknik mendongeng ala Eklin, 2. Cara sederhana membuat dongeng ala Eklin dan 3. Kumpulan dongeng damai, yang disunting Embong Salampessy, serta diberi pengantar oleh Dwi Prihandini dan salah satu budayawan Maluku, Elifas Tomix Maspaitella, yang mengaku sebagai penggemar rahasia Eklin dan Dodi serta Opa Dodo ini, diluncurkan dengan acara sederhana namun meriah di D’Lekker Caffe Ambon.
Acara yang juga dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Maluku, Daniel Indey ini, diisi dengan acara talkshow yang menghadirkan Eklin Amtor de Fretes sebagai penulis buku, Embong Salampessy selaku editor, dan Wendy Polhaupessy mewakili Direktur Clerry Cleffy Institute, Dwi Prihandini. Ada pula sesi mendongeng yang dibawakan Sahabat Rumah Dongeng.(PM-03)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi