Cerita Terbaik Perubahan Perilaku

Pengabdian Panjang Kader Posyandu: Sebuah Perjalanan Kemanusiaan

Oleh: Fera Renfaan (Pelatih Kader Posyandu)


Tepat Juli 2022 saya terpilih menjadi salah satu Pelatih pada Program Edukasi Vaksinasi, yang merupakan kerja sama antara Yayasan Lingkar Pemberdayaan Anak dan Perempuan (LAPPAN), beserta Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bnagsa (UNICEF) Perwakilan Makassar. Pada program ini saya dan tiga orang Pelatih lainnya dihadapkan dengan 80 orang perwakilan Kader Posyandu se-Kota Ambon.

Saya sudah sering berhadapan dengan forum-forum pembelajaran, namun ini merupakan program pertama yang cukup menantang. Jika biasanya saya hanya diperhadapkan dengan generasi 80an-2000an pada mimbar-mimbar akademik atau ruang-ruang diskusi, ini kali pertama berhadapan dengan para kader yang usianya jauh sekali dari saya.

Baca Juga: Semangat Menaklukkan Usia yang Tak Lagi Muda

Berbagi ilmu dengan Kader Posyandu merupakan pengalaman terbaik yang pernah saya rasakan. Kami banyak belajar dari militansi mereka dalam memberikan edukasi pentingnya imunisasi kepada anak, kreativitas mereka dalam melakukan edukasi vaksinasi, dan bagaimana mereka mengutamakan pekerjaan ini hampir setara dengan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga dan pengasuh bagi anak-anak.

Di tengah-tengah kita mengahadapi realitas para ibu-ibu yang condong mengurus pekerjaan domestiknya dibanding mengurus hajat publik, atau mainset kapitalisme yang merongrong tubuh dan pikiran kita terutama anak mudah soal pekerjaan yang sebanding dengan upah, hal-al ini justru tidak berlaku pada kader Posyandu Kota Ambon yang memilih jalan pelayanan kepada kemanusiaan.

Pembaca yang budiman….

Mengapa saya katakan demikian? Sebab sepanjang mengamati proses edukasi vaksinasi Covid-19, di sela-sela pengumpulan data atau kegiatan yang melibatkan pelatih, saya banyak menggali soal aktivitas keseharian mereka dan upah yang mereka terima. Ternyata upah yang mereka terima jauh dari apa yang saya bayangkan. Bahkan upah tersebut tidak rutin diberikan setiap bulan, kadangkala 4-6 bulan sekali baru diberikan.

Baca Juga: Tantangan Bukanlah Satu Penghalang

Tetapi bukan itu yang menjadi tujuan utama kader Posyandu di Kota Ambon. Mereka sangat mencintai karir kemanusiaan ini. Bagi mereka pekerjaannya adalah nafas bagi kehidupan masyarakat dan ladang berpahala kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai investasi akhirat kelak.

Sebagai contoh salah satu kader yang di bawah koordinisasi saya yakni Bu Kalsum dari Posyandu Matahari Desa Kahena. Meski sudah tidak berusaia muda dan terkendala alat komunikasi, Beliau selalu menunjukkan progres dalam pengiriman data.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

1 2Next page
Back to top button