
”Beranilah menjalani kehidupan yang Anda impikan untuk diri Anda sendiri. Bergeraklah maju dan buatlah impian Anda menjadi nyata.” (Ralph Waldo Emerson, Penyair dari AS).
Oleh: DR. M.J. Latuconsina, S.IP,MA (Dosen Fisip Unpatti Ambon)
Tuhan itu Maha Adil, dimana memberikan kesempatan bagi siapapun umat manusia di muka bumi ini, untuk dapat menggapai impiannya, tanpa memilah-milah berdasarkan status sosial dan stratifikasi sosialnya kaya atau miskin, kasta tertinggi maupun rendah, pedalaman serta urban. Sehingga warga masyarakat yang tinggal nun di pedalaman terpencil dan terisolasi sana, juga terbuka lebar untuk mencapai kesuksesan.
Demikian dialami anak Suku Komoro, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Purn. Drs. Paulus Waterpauw, M.Si. Ia adalah sedikit dari anak Suku Kamoro di tanah Papua sana, yang sukses mencapai impiannya dengan menjadi top leader sejak masih aktif di Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) hingga menjadi Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat.
Suku Kamoro atau Mimika Wee adalah kelompok etnis yang tinggal di wilayah pesisir selatan Papua, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Luas wilayahnya sekitar 250 km, membentang dari Sungai Otakwa di sisi timur hingga mendekati Potowai Buru di sisi barat. Sebagai masyarakat semi nomaden, orang Kamoro tinggal di tiga ekosistem, yaitu hutan hujan tropis, rawa-rawa bakau dan daerah muara yang kaya akan sumber makanan.
Kondisi ini menunjukkan sejak dahulu Suku Kamoro masih mengandalkan berburu dan meramu, layaknya suku-suku di pedalaman. Meskipun kondisi demikian, tidak menyurutkan tekad anak-anak dari suku ini, untuk meraih impiannya lantas meraih sukses di kemudian hari. Fenomena ini dialami Komjen Waterpauw, dengan segala kerbatasan kondisi sosial ekonominya di masa lalu, tidak menghentikannya untuk mengeyam pendidikan yang representatif sebagai jembatan untuk menggapai sukses dikemudian hari.
Ia lahir di Fakfak, Irian Barat (nama Provinsi Papua dan Papua Barat di era Presiden Soekarno) pada 25 Oktober 1964 lampau. Pada usia 10 tahun, Waterpauw pindah ke Kota Surabaya. Di kota berjuluk kenangan ini pada tahun 1976 ia menempuh pendidikan SD YPK Surabaya, tahun 1980 melanjutkan ke SMP Negeri 6 Surabaya dan pada tahun 1983 ia menempuh pendidikan di SMA Negeri 5 Surabaya.
Jalan lapang untuk mencapai cita-cita besar dalam dunia kepolisian dan pemerintahan diawalinya dengan masuk Akademi Kepolisian (AKPOL) di Kota Semarang pada tahun 1987. Tamat dari AKPOL pada 08-12-1987 Waterpauw pun ditempatkan di Pamapta Polresta Surabaya Timur Polda Jatim, 27-12-1988 Wakasat Serse Polresta Surabaya Timur Polda Jatim, 12-12-1990 Kanit Interkrim Sat IPP Polwiltabes Surabaya Polda Jatim, 12-12-1992 Kasat Intelpam Polres Mojokerto Polda Jatim.
Pada 27-12-1997 Kasat Ops Puskodalops Polda Kalteng, 21-12-1998 Paban Muda Pada Paban IV/Kam Sintel Polri. Hingga Waterpauw pun mengisi struktur Polri tingkat kecamatan dimana pada 01-04-2000 menjadi Kapolsek Metro Menteng Polres Metro Jakpus Polda Metro Jaya, 01-12-2000 Kapuskodal Ops Polres Jakarta Pusat. Jalan mencapai jabatan tinggi dalam struktur Polri dimulainya pada 05-09-2001 ia dipercayakan sebagai Wakapolres Tangerang Polda Metro Jaya, dan pada 08-05-2002 menjadi Pamen Sespim Dediklat Polri.
Pada 14-12-2022 tatkala transisi kepangkatan Waterpauw dari Komisaris Polisi (Kompol) ke Ajun Komisari Besar (AKBP) ia kembali ke daerahnya tanah Papua dengan mengemban jabatan sebagai Kapolres Mimika Polda Papua. Selanjutnya pada 21-10-2005 kariernya meroket terus ke jabatan Kapolres Jayapura Kota Polda Papua. Ia tak hengkang dari daerahnya, dimana pada 17-02-2006 dipercayakan menjadi Dir Reskrim Polda Papua.
Di tengah karier Waterpauw di Polri tersebut, ada suatu kebangaan yang terpatri sepanjang hidup disanubari dan memorinya yakni, tatkala ia dipercayakan sebagai Komandan Upacara (Danup) pada peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke-61, 17 Agustus 2006 Istana Negara, dengan Inspektur Upacara (Irup) Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Kemudian pada 13-02-2009 Waterpauw bergeser ke Mabes Polri dengan menjadi Penyidik Utama TK II Dit III/Kor dan WWC Bareskrim Polri, 24-08-2010 Widyaiswara Madya Sespim Polri, 29-09-2010 Widyaiswara Madya Sespim Polri. Hingga 19-10-2011 ia kembali lagi ke daerahnya menjadi orang nomor dua sebagai Wakapolda Papua. Puncaknya pada 19-2-2014 ia mengemban jabatan nomor satu pada organisasi penegak hukum dan keamanan ini didaerahnya sebagai Kapolda Papua Barat.
Ia rupanya tak bergeser dari tanah leluhurnya dimana pada 19-12-2014 kembali lagi menjadi Kapolda Papua dijiran provinsi kandungnya Papua. Setelah sekian lama di daerahnya, ia pada 30-07-2015 diroling menenmapti jabatan Wakabaintelkam Polri. Tak cukup dua kali jabatan Kapolda di daerahnya, kali ini pada 18-04-2017 ia pulang ke daerah istrinya Roma Megawanti Pasaribu untuk menjadi Kapolda Sumatra Utara.
Usai jabatan itu pada 02-06-2017 ia dipercayakan menjadi Tenaga Ahli Bidang Hukum dan HAM Lemhannas RI, selanjutnya pada 13-08-2018 menduduki jabatan Analis Kebijakan Utama bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri, kemudian pada 14-10-2018 Waterpauw pulang kampung lagi untuk mengemban jabatan keempat kalinya sebagai Kapolda Papua, dan pada 27-09-2019 ia dipercayakan mengemban jabatan Kabaintelkam Polri.
Pada 21-10-2021 di penghujung kariernya sebagai perwira tinggi dijajaran Polri Waterpauw kembali dipercayakan oleh Mendagri sebagai Deputi Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Jabatan ini bukan akhir dari kariernya di Kemendagri, namun ia melompat lagi ke jabatan tinggi di daerah asalnya sebagai Penjabat (Pj/karteker) Gubernur Provinsi Papua Barat. Suatu jabatan yang tak terpikirkan akan diembannya tatkala ia sudah purna tugas dari Polri.
Pada 15 Mei 2022 lalu Waterpauw bersama Penjabat Gubernur Banten, Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Penjabat Gubernur Gorontalo atas nama Presiden RI Mendagri Tito Karnavian melantiknya sebagai Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat. Rupanya ia menunjukan kelasnya yang terbaik, dimana sebagai anak Suku Kamoro dapat menorehkan kualitasnya dengan prestasi karier terbaik pula sejak di Polri hingga Kemendagri, sehingga layak menjadi top leader di Provinsi Papua Barat. (viva.com 2021,wikipedia.com, 2023).(*)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi