Moral Pembangunan Daerah Melalui Perumusan Visi-Misi di Buru Selatan
Oleh : Yani Sigmarlatu (Pemerahati Politik Lokal)
Sejauh ini politik daerah mengalami pergeseran dalam membentuk pendidikan politik melalui ide dan gagasan dalam proses pembangunan daerah.
Di Maluku banyak terjadi inkonsistensi kepala daerah terhadap perencanaan yang di muat dalam Visi-Misi serta program sebagai implementasi pembangunan, esensi pemilihan kepala daerah semakin ke sini tidak terlihat wajah pembangunannya, sehingga saya mencoba membongkar dan mengingatkan aktor-aktor perumusan Visi-Misi kepala daerah.
Bagi aktor-aktor yang terlibat dalam pembuatan visi dan misi di Buru Selatan penting untuk memastikan bahwa dokumen tersebut tidak hanya menjadi formalitas politik, tetapi benar-benar mencerminkan komitmen dan rencana yang dapat diimplementasikan untuk kemajuan daerah. Aktor-aktor ini meliputi tim sukses calon kepala daerah, partai politik, konsultan politik, hingga calon kepala daerah itu sendiri. Berikut beberapa poin untuk mengingatkan bagi mereka:
- Hindari Pembuatan Visi-Misi yang Bersifat Populis dan Tidak Realistis :
Visi dan misi yang dibuat hanya untuk menarik simpati pemilih tanpa mempertimbangkan realitas kapasitas daerah dan sumber daya yang ada hanya akan merusak kepercayaan masyarakat. Pastikan visi dan misi yang dirumuskan realistis dan dapat diwujudkan dalam jangka waktu masa jabatan yang tersedia.
- Perhatikan Keselarasan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Visi dan misi yang disusun harus sejalan dengan RPJPD yang telah ditetapkan pemerintah daerah. Jangan hanya membuat visi yang terdengar bagus tanpa memahami arah pembangunan daerah yang telah disepakati dalam perencanaan jangka panjang. Konsistensi dengan RPJPD akan memudahkan implementasi dan penganggaran program.
- Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan dan Kesejahteraan Masyarakat
Pastikan visi dan misi yang dibuat tidak hanya berfokus pada program-program jangka pendek yang bersifat seremonial atau populis. Prioritaskan program-program yang berdampak nyata pada kesejahteraan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemberdayaan ekonomi lokal, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
- Libatkan Masyarakat dalam Proses Pembuatan Visi-Misi
Proses penyusunan visi dan misi sebaiknya melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, pemuda, perempuan, dan kelompok rentan lainnya. Keterlibatan ini akan memastikan bahwa visi dan misi yang dirumuskan mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat setempat.
- Jangan Hanya Fokus pada Kepentingan Politik Jangka Pendek
Visi dan misi yang dibuat demi kepentingan kelompok politik tertentu tanpa mempertimbangkan kepentingan masyarakat luas hanya akan memicu konflik dan ketidakpuasan. Peringatan ini terutama ditujukan kepada partai politik dan tim sukses untuk mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi