Oleh: Ronny Loppies, Pamella Mercy Papilaya, Maynart R. N. Alfons (Ambon Music Office)
Implementasi kurikulum muatan lokal musik di Ambon City of Music memasuki tahun 2023. Berbagai aktivitas dilaksanakan untuk mendorong sektor pendidikan ini menjadi kekuatan utama Ambon City of Music yang mengandalkan musik tradisional sebagai kekuatan membangun budaya kota dan komunitasnya sesuai SDGs2030. Beberapa dampak dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut.
Pelaksanaan Pedagogi dilaksanakan secara kolektif
Musik memiliki peran penting dalam masyarakat, karena memiliki keindahan untuk didengarkan dirasakan serta mampu mengubah masalah-masalah penting dalam masyarakat, seperti keberagaman, konflik agama, konflik antar suku termasuk pendidikan.
Musik memiliki kemampuan untuk mengatasi batasan-batasan didalam masyarakat dan memiliki kekuatan untuk menyatukan orang. Musik dapat dijadikan jembatan untuk memahami budaya. Kolaborasi musik antar budaya memiliki kekuatan, karena dapat mengubah sikap masyarakat, sehingga mendorong musisi untuk bereksperimen dan berkolaborasi dengan orang dari berbagai budaya lain.
Konteks ini semua terdiskripsi dalam keseharian (daily activities) masyarakat Kota Ambon yang telah diakui sebagai Ambon City of Music (ACoM) versi UNESCO pada tanggal 31 Oktober 2019.
Menjaga perdamaian dan keharmonisan antara masyarakat di kota Ambon melalui pendidikan musik akan memastikan pembangunan berkelanjutan menjadi dasar untuk perencanaan dan pembuatan rencana strategis pembangunan Kota Ambon.
Pembangunan infrastruktur yang konsisten dan penciptaan program untuk industri kreatif menjadikan Kota Ambon juga merupakan salah satu pusat terpenting untuk pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia berdasarkan penetapan Kota Ambon sebagai Kota Kreatif UNESCO (Oktober 2019) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Januari 2020).
Ambon merupakan kota yang masyarakatnya 90 persen memiliki DNA dan intuisi bermusik. Kekuatan inovasi ini terletak pada budaya dan lansekap Ambon yang dimulai dari:
1) circle of life (janin, bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa dan kematian) sudah terpapar musik;
2) music place driven making (mulai dari pantai sampai pegunungan) memiliki musik dan Rhythm, Melody dan Harmony (rhythm=infrastruktur, melody=kebijakan dan harmony=program) masyarakat Kota Ambon.
Budaya bermusik sudah mengakar dalam ritual adat dan agama masyarakat Ambon. Implementasi musik tradisional dalam dunia pendidikan merupakan salah satu faktor penentu pembentukan karakter dan kepribadian berbasis kearifan lokal (local wisdom) pada aspek seni dan budaya selaras lanskap Kota Ambon.
Kota Ambon dengan jenama kota “Ambon City of Music” memberikan peluang besar pada produktivitas masyarakat dan ekonomi masyarakat.
Pendidikan musik dibangun melalui penetapan dan implementasi Kurikulum Muatan Lokal Wajib Musik Tradisional pada satuan pendidikan dasar SD dan SMP se-kota Ambon mampu melestarikan musik tradisional sekaligus meningkatkan perilaku kecerdasan anak (IQ tinggi yang memiliki karakter kreatif).
Pendidikan musik memuat input dan output yang linear antara 3 (tiga) aspek utama pendidikan yaitu aspek psikomotor, afektif dan kognitif.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi