
Oleh: Haliyudin Ulima (Peserta Lomba Cipta Puisi HUT ke-77 Provinsi Maluku)
Sebelum gusepa menyusuri malam
Setelah gerimis membawa kelam
Lepaskan malumu pada maluku
Niscaya kusembuhkan di tanah Maluku
Hasrat macam apa yang membuatmu lupa pada Maluku
Tanahnya sakau lahirkan sagu
Tuannya sadu
Lautnya saka tak mengenal suku
Baca Juga: Kisah dari Madras
Mana bisa kehidupan seenteng itu kau lupakan
Alamnya adalah riwayat Ina
Atas nama kehidupan tak pandang ajal
Bagi anak cucu melanesia
Dari risau, aral dan terjal menghampiri
Sisahkan ingatan tentang bahari
Tak harus sayup
Tidak juga redup apalagi lenyap
Baca Juga: Perut Arumbae
Maka dendangkan nyanyian paduka
Bersama laksamana diatas lepa-lepa
Nyalakan obor di jantung Patimura
Sebagai itu cara kita saling bicara
Ingatan-ingatan tentang bahasa dan tanah
Tentang adat, adab dan pamali adalah pantangan
Biadab kalau menantang
Kualat kalau melanggar
Maka kabarkan pada manusia
Di tanahku, kelaparan diganjal dengan sagu sepanjang usia
Orang-orang keluar masuk tanpa razia
Menyambung hidup yang diputuskan oleh mafia
Baca Juga: Di Timur Air Mata
Pabila pacal mendengar lakon nunu saku
Panjatkan doa tanpa ragu
Dari sengsara yang menyerbu
Lupakan, tanpa harus melupakan hikayat sagu
Dimana dirimu kini
Datanglah pada pangkuan bumi
Merebut kehidupan di rumah sendiri
Seperti berlayar ke pulau kapuk yang sani
Haliyudin Ulima,putra dari Nurdin Ulima dan Almarhumah Amina Rumaka.Lahir didesa Kwaos kecamatan Siritaun Wida Timur Kabupaten Seram Bagian Timur pada 20 Mei 2001. Saat ini Ia sedang menempuh pendidikan strata satu di Insitut Agama Islam Negeri Ambon Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Program Studi Jurnalistik Islam.
IKUTI BERITA LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi