Seram Bagian Barat

Stunting di Maluku Masih Tinggi, Saadiah Uluputty Minta Bantuan Benih Padi IR Nutri Zink Ditambah

potretmaluku.id – Kementerian Pertanian diminta menambah lagi bantuan program benih padi IR Nutri Zink ke Maluku, mengingat data stunting di propinsi ini cukup tinggi yaitu 30,4 %.

Permintaan tersebut dikemukankan anggota Komisi IV DPR RI, Saadiah Uluputty, saat berkunjung ke Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), bersama Plt Ditjen Tanaman Pangan, untuk meninjau langsung areal persawahan yang mendapat bantuan tanaman padi Inpari IR nutri zink di kawasan Waemital.

Saadiah meminta tambaan bibit tersebut, mengigat Kementerian Pertanian, dalam hal ini Badan Litbang Pertanian berupaya untuk menanggulangi stunting dengan upaya memenuhi kebutuhan gizi tersebut melalui perakitan varietas. Inpari IR Nutri Zinc dilepas tahun 2019 melalui SK Menteri Pertanian 168/HK.540/C/01/2019/.

“Potensi kandungan Zn pada varietas ini dapat mencapai 34,51 ppm, dengan rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm. Inpari IR Nutri Zinc termasuk golongan cere, dengan bentuk tanaman tegak,” terang Saadiah.

Inpari IR Nutri Zinc, disebut Saadiah, merupakan hasil terobosan pemuliaan tanaman padi untuk menyediakan pangan dengan kandungan gizi tertentu, yaitu Zinc. Fungsi Zinc terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia.

Zinc atau Zn, kata dia, merupakan komponen pembentuk lebih dari 300 enzim yang berfungsi antara lain untuk penyembuhan luka, menjaga kesuburan, sintesa protein, meningkatkan daya tahan tubuh, dan berbagai fungsi terkait kesehatan tubuh.

“Salah satu efek negatif dari kekurangan Zinc adalah dapat menyebabkan stunting. Adapun stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan pada anak sehingga memiliki ukuran tinggi badan lebih rendah (kerdil) dari standar usianya,” jelasnya.

Hal tersebut, lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, merupakan akibat kekurangan gizi yang kronis, terutama pada 1.000 hari pertama hingga usia di bawah tiga tahun (batita).

Saadiah menuturkan, permasalahan stunting di Indonesia cukup mengkahawatirkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan Indonesia pada di urutan kelima jumlah anak dengan kondisi stunting di dunia. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa, karena anak-anak stunted tidak hanya hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya.

“Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pada Mei 2020 lalu, menyabet juara II dalam Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Maluku tahun 2020 yang. Meski begitu, masalah kurang gizi yang kronis akibat dari kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama (Stunting) masih dijumpai di SBB,” paparnya.

Kabupaten SBB dari data dinas kesehatan, tambah Saadiah, ada 10 desa yang dilaporkan terpapar Stunting. Atas dasar itu, dia mengaku, Komisi IV akan selalu mendorong program pengentasan Stunting di Indonesia.

Dia menilai, perlu ada sinergitas antara Dinas Tanaman Pangan, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk berkolaborasi mengentaskan stunting.

“Saya minta bantuan program Varietas Nutri Zink ditambah ke Kabupaten lain di Maluku. Ditjen Tanaman Pangan, juga sudah mengiyakan untuk tambahan program ke Maluku,” ujar legislator Dapil Maluku ini..

Permasalahan kekurangan gizi besi, disebut Saadiah, memang merupakan permasalahan serius bagi dunia dan Indonesia. Sekitar 30 persen penduduk dunia termasuk Indonesia, terutama anak-anak, beresiko menderita kekurangan gizi Zn.

Selain berakibat menurunnya daya tahan tubuh, menurut Saadiah, produktivitas dan kualitas hidup manusia, kekurangan gizi Zn juga menjadi salah satu faktor kekerdilan atau Stunting yang prevalensinya cukup besar dan merata di Indonesia.

“Kedepan, varietas ini akan menunjang upaya menjaga ketahanan gizi masyarakat dan ketahanan pangan nasional termasuk di Maluku,” pungkasnya.(MEL)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button