Oleh: Zulfahmi Boufakar (Peserta Lomba Cipta Puisi HUT ke-77 Provinsi Maluku)
Rumah kita Maluku tanah air Beta
silih-berganti musim berguguran di rumah ini kekasih-ku
daun-daun gugur, ranting-ranting pohon patah
ku pungut satu-satu jadi kumpulan cerita yang haru-biru
Angin bawa kabar dari laut
sekawanan ikan menyibak kulit laut
menyantap penggal-penggal celaka
lambat-laun satu per satu raib dipelukan sepasang camar
Baca Juga: Berlayar ke Maluku
Arus putar balik ke bibir pantai
tumpah ruah cerita tuan dan puan tawar-menawar
tanah air batu-pamali jadi rupiah
Silih-berganti musim berguguran kekasih-ku
sehabis bandang riuh ombak bertandang
lambat-laun satu per satu binasa dipelukan tangan besi
Aku bilang ini petaka tak ada dalam cerita luluhur kita
orang-orang kepala batu
buang sumpah jadi serapah
buang berang jadi telanjang
lambat laun kita akan binasa di rumah sendiri
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi