Pemprov Maluku Akhirnya Buka Suara Soal Rekomendasi Terkait Suksesi Rektor UKIM

potretmaluku.id – Surat rekomendasi dari Gubernur Maluku Murad Ismail, terkait suksesi Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) yang memicu polemik di masyarakat, akhirnya direspon Pemerintah Provinsi Maluku melalui Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Barnabas Orno.
Wagub Barnabas menemui puluhan mahasiswa UKIM yang melakukan orasi di depan pintu masuk gerbang timur kantor Gubernur Maluku, Selasa siang (10/8/2021).
Didampingi sejumlah Pejabat Esselon II, Wagub Barnabas mengatakan bahwa rekomendasi yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku tidak bersifat eksekutorial dan mengikat, karena itu jika hal ini bertolak belakang dengan statuta Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) maka sebaiknya diabaikan saja.
Berikut penjelasan resmi Wagub Barnabas Orno yang diturunkan secara lengkap, sekaligus menjadi sikap tegas Pemerintah Daerah terhadap suksesi Rektor UKIM tahun 2021.
Assalamualaikum Wr. Wb., salam sejahtera, om swastiatu, namo budaya, salam kebajikan.
Terimakasih, yang beta sangat kasihi adik-adik mahasiswa, yang hari ini di bawah pimpinan baik Ketua Senat dan Pengurus Senat maupun Kordinator Lapangan demo.
Izinkan beta atas nama Pemerintah Provinsi Maluku dan atas nama Pak Gubernur Maluku yang sementara bertugas di Jakarta, ingin menyampaikan terima kasih karena adik-adik hari ini sudah berorasi dalam suasana damai.
Kemudian tadi ditegaskan oleh Ketua Senat bahwa demo ini tidak dalam nuansa agama. Sehingga tidak lalu dipolitisir bahwa demo ini atas nama GPM. sehingga di luar sana pun tidak lalu memaknai ini seakan-akan mengatas namakan warga GPM, tapi ini murni aspirasi daripada Civitas Akademika UKIM yang hari ini menyampaikan isi hatinya.
Kemudian saya Wakil Gubernur Maluku bersama pak Gubernur juga dan atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan rasa salut, karena dari sikap adik-adik menyampaikan demo ini turut mewarnai dan memberikan kesejukan, karena terkait hari ini dan besok itu adalah hari raya Tahun Baru saudara-saudara kita masyarakat Maluku yang beragama Muslim, karena itu terima kasih banyak.
Kemudian, terkait dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pak Gubernur, dari rekomendasi itu tidak dalam sisi tersendiri, yaitu pak Murad-nya tapi dalam sisi sebagai Gubernur artinya sebagai bagian dari Pemerintah Daerah.
Untuk itu, Saya Resmi sebagai Wakil Gubernur Maluku mewakili Pak Gubernur dan Pemerintah Daerah ada di sini, yang pertama perlu mengklarifikasi bahwa rekomendasi itu diberikan karena memang waktu itu yang bersangkutan datang meminta, tentunya ada permintaan, mungkin saja datang meminta, saya bilang begini ya “mungkin saja datang meminta” sehingga beliau (Gubernur) mengeluarkan rekomendasi itu, saya kira terhadap hal ini, siapapun yang datang ke pak Gubernur pasti dilayani.
Namun saya ingin menyampaikan bahwa rekomendasi itu tidak bersifat eksekutorial dan mengikat ya. Kemudian yang berikut dalam statuta Univeritas dalam hal ini Universitas Kristen Indonesia Maluku pun, kan rekomendasi Pemerintah tidak merupakan salah satu syarat mutlak. Sehingga andai kata itu dianggap bahwa itu tidak harus mengintervensi? Abaikan.
Yang kedua kalau cara pandang Civitas Akademika UKIM dalam menjaga netralitas kelembagaan universitas, menganggap bahwa rekomendasi itu bisa bernuansa intervensi, anggap saja rekomendasi itu tidak pernah berlaku. Tidak ada. Tidak ada. Ini jawaban resmi dari Pemerintah Daerah demi ketenangan masyarakat di Kota Ambon dan di Maluku, yang saat ini kita lagi bergumul untuk menghadapi Pandemi Covid-19.
Jadi adik-adik sekalian, kalau kemarin saya bersama Plh Sekda, Ka Kesbangpol dan Kepala Dinas Kominfo ke UKIM, ketemu Pak Rektor itu betul! Kenapa? Sebagai Pemerintah Daerah, kami menghargai Civitas Akademika UKIM yang terepresentasi melalui pimpinan dalam hal ini rektorat, kami datang bukan untuk menganulir aspirasi atau keinginan adik-adik, tapi kami datang bersama rektor bagaimana kita mencari jalan keluar sehingga ini tidak dimaknai secara luas, seperti yang tadi dikatakan oleh ketua senat mahasiswa tadi. Tidak dimaknai secara meluas dan tidak ditunggangi oleh pihak-pihak yang kita tidak tahu, sehingga membuat polemik dan dikotomi di masyarakat.
Jadi adik-adik sekalian, selesai dari UKIM, saya langsung mendatangi Kantor Sinode GPM untuk bertemu Pak Ketua Sinode. Tetapi Psk Ketua Sinode sedang berada di Desa Hulaliu dan saya ketemu dengan Pak Pdt. Jopie Lailossa dan Pak Hendry Hetharie Wakil Ketua Sinode. Saya juga bilang, bagaimana kita cari jalan keluar atau solusinya sehingga hal ini tidak menimbulkan polemik yang dikhawatirkan dibawa-bawa ke unsur golongan dan lain-lain. Toh, Karena kita orang Maluku saat ini, sedang bergulat dengan pendemi Covid-19 yang menyita energi kita.
Jadi terima kasih banyak adik-adik, sudah menyampaikan ini. Luar biasa sekali. Dan saya resmi atas nama Gubernur Maluku dan Pemerintah Provinsi Maluku Menyampaikan permohonan maaf kalau mungkin rekomendasi Gubernur Maluku itu juga telah menimbulkan dikotomi dan polemik. Sekali lagi kami mohon maaf dan anggap saja rekomendasi itu tidak mengintervensi. Jadi itu kebebesan kampus untuk menentukan siapa Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku dan siapapun yang terpilih menjadi Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku nanti, pemerintah daerah akan mendukungnya dan bekerja sama untuk membangun UKIM dan Provinsi Maluku ke depan.
Demikian, atas perhatian adik-adik saya ucapkan terimakasih
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera, Om santi santi santi Om, Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.(PM-03)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi