Pemkot Ambon Sudah Berkoordinasi Terkait Vaksinasi kepada Anak Muda, Sementara Menunggu Pasokan Vaksin
AMBON – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyebutan, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, sudah berkoordinasi dengan seluruh Kepala Sekolah SMP di daerah ini, untuk mempersiapkan para siswa-siswi dari masing-masing sekolah, kalo vaksin sudah datang atau turun dari pusat.
“Pemkot Ambon sudah mengusulkan penambahan vaksin Covid-19 berjenis Sinovac kepada Pemerintah Daerah Provinsi Maluku. Usulan penambahan vaksin Sinovac diperuntukan untuk memberikan vaksinasi kepada anak-anak berusia 12 sampai 17 tahun, termasuk mahasiswa,” ungkap Richard kepada wartawan di Ambon, Kamis (22/7/2021).
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, mengaku, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap anak-anak muda yang bisa menerima vaksin.
Dia menuturkan, rencana vaksinasi Covid-19 terhadap kawula muda tersebut, dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka.
“Saat ini kita sementara mempersiapkan untuk melaksanakan proses vaksinasi massal untuk anak-anak muda,” ujarnya.
Ditanya terkait pernuyataan dari WHO yang menyebutkan bahwa untuk vaksinasi tidak boleh ada paksaan, Richard mengakui bahwa apa yang disampaikan badan kesehatan dunia itu memang benar. Dan pihaknya jga tidak memaksa, karena vaksinasi ini sifatnya bukan paksaan.
“Kalau misalnya ada orang yang tidak mau divaksin, ya tidak akan kita paksakan. Namun ada ketentuan umum juga yang berlaku di sebuah institusi. Seperti di maskapai penerbangan misalnya, dia mengatakan bahwa yang boleh berangkat itu adalah mereka yang harus punya kartu vaksinasi, dan otomatis orang yang tidak mau divaksin dia tidak mungkin bisa berangkat,” papar Richard.
Menurut Richard, itu ketentuan umum dari maskapai penerbangan dengan pertimbangan khusus dari mereka, dan WHO tentu tidak bisa melarang ketentuan-ketentuan secara normatif itu.
“Jadi sama sekali pemerintah tidak pernah memaksa untuk mengikuti vaksin, cuma ada aturan-aturan tertentu yang dikeluarkan institusi untuk itu, seperti perusahaan penerbangan tadi,” ujar Richard.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, dr. Wendy Pelupessy, mengaku sudah mengusulkan penambahan vaksin kepada Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku.
“Pengusulan penambahan vaksin menyusul keterbatasan stok yang tersedia saat ini. Stok yang ada, tidak cukup untuk memberikan vaksinasi massal kepada anak muda di kota ini,” ungkapnya.
Saat ini kata Wendy, pihaknya belum punya ketersediaan vaksin. Seandainya vaksin yang dimiliki pihaknya 5.000 (dosis), sementara anak sekolah dan mahasiswa banyak, nanti vaksinasinya tidak bisa merata.
Vaksinasi terhadap anak muda, lanjut Wendy akan dilakukan apabila permintaan kebutuhan vaksin bisa dipenuhi. Dia katakan lebih baik menuunggu datangnya vaksin, lalu difokuskan mana yang untuk anak sekolah dan mahasiswa.
“Sesuai instruksi Kementerian Kesehatan RI, pemberian vaksinasi kepada anak muda menggunakan vaksin Sinovac. Kita ikut apa yang diinstruksikan oleh Kemenkes. Jadi nanti untuk anak-anak 12 sampai 17 tahun itu dikasih vaksin Sinovac,” pungkasnya.(PM-05)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi