Kutikata

Pariksa Diri Dolo

KUTIKATA

Oleh: Elifas Tomix Maspaitella (Pemerhati Sosial)


Pariksa diri dolo” (=perhatikanlah dirimu dahulu), “jang taroso deng orang pung hal” (=jangan terlalu mencampuri urusan orang lain).

Sebenarnya ini salah satu kunci “jaga hidop basudara” (=jaga hidup persaudaraan). “Tagal katong nih, dudu cari kutu, bacuci di aer batang, biking manara par mangael, tar ujung tar pohong suka par stori orang sa” (=karena kita ini, duduk cari kutu rambut, mencuci di kali, atau mempersiapkan peralatan mengail, tanpa maksud yang jelas sukanya hanya menceritakan seorang saudara).

Ampas di orang biji mata ale lia, padahal ada tatal alam-alam di biji mata sandiri” (=ini sama dengan peribahasa selumbar di mata orang anda lihat padahal ada balok di matamu sendiri).

Pariksa diri” adalah nasehat yang sepadan dengan “kaca diri“. Tujuannya lebih pada “musti brane koreksi diri” (=harus berani mengoreksi diri sendiri). “Jang apapa sadiki kas’ salah orang” (=jangan suka menyalahkan orang lain), padahal “katong sandiri yang biking tar batul” (=kita sendiri yang salah).

Orang pung salah sajingkal pi ukur, padahal diri sandiri pung depa” (=kesalahan orang yang sejengkal kita ukur, padahal kesalahan kita sedepa).

Pariksa diri” agar jangan kita “biking diri batul” (=membenarkan diri sendiri). Nasehat ini menyadarkan kita bahwa “manusia nih tar luput dari salah” (=manusia tidak luput dari kesalahan”. Jadi “kalu gatal, garu sandiri” (=jadi jika badan terasa gatal, garuklah sendiri). “Kalu lia ada abu di bot, loko bundur la seka” (=bila anda melihat ada debu di sepatumu, ambillah sikat dan sikatlah sepatumu). “Jang cuma par tarkira orang” (=jangan hanya mau memperhatikan orang).

Tar ada manusia yang luput dari salah” (=tidak ada orang yang luput dari kesalahan), “jadi jang kira diri tuh malekat” (=jadi jangan menganggap dirimu malaikat), “loko bae tado la ator hidop babae sa” (=lebih baik berdiam dan mengatur hidupmu), “jang tamaso di orang pung takaluar” (=jangan mencampuri urusan orang lain).

Salamat maso bulang Sambilang lai
Rabu, 1 September 2021
Pastori Ketua Sinode GPM Jln Kapitang Telukabessy-Ambon


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button