Vaksinasi Anak di Ambon Baru Capai 19% dari Target, Pembelajaran Tatap Muka Masih Jauh
Bersama Lawan Covid-19
potretmaluku.id – Pemerintah Kota Ambon terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 dengan kategori anak dan remaja 12 hingga 18 tahun.
Kepada potretmaluku.id, Rabu (1/9/2021), Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy menuturkan, berdasarkan data pada instansinya, vaksinasi anak dan remaja baru mencapai sekira 19% dari 33.322 anak yang menjadi sasaran vaksinasi.
“Sampai Selasa, jumlah siswa yang divaksin baru 5.429 anak. Dta siswa yang divaksin kemarin, yakni 989 siswa SMP dan 1.311 siswa SMA,” terang Wendy.
Menurut dia, Pemkot Ambon saat ini tengah berupaya mempercepat vaksinasi dengan dilakukan vaksin 1 hari di atas 2000 anak. “Sehari yang biasa hanya di atas 2000, tetapi akan kita bisa tingkatkan lagi,” ujarnya.
Selain anak dan remaja, lanjut Wendy, orang tua harus memberikan contoh kepada mereka dengan memberi dirinya juga untuk divaksin, dengan begitu akan memberi motivasi kepada anak untuk sportif dalam mendukung vaksinasi.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Ambon melakukan selebrasi vaksin Covid-19 terhadap anak Usia 12 hingga 17 tahun dengan suntikan Sinovac. Vaksinasi ini dilakukan sejak 2 Agustus 2021 terhitung sejak tanggal 2 Agustus 2021.
Dengan angka capaian vaksinasi seperti itu, berarti Pembelajaran Tatap Muka (PTM), masih bisa belum bisa dilaksanakan. Seperti diakui Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Selasa (24/8/2021) lalu, bahwa pihaknya ingin melaksanakan PTM, namun belum dapat dijalankan karena belum seluruh siswa di Kota Ambon divaksin.
Padahal, kata dia, PTM sejatinya dilaksanakan pada bulan Juli lalu, namun karena situasi pandemi Covid-19 fluktuatif, sehingga Pemkot Ambon mendorong untuk tetap belajar secara online atau dalam jaringan (Daring).
Richard menyebutkan, sangat berkeinginan agar PTM bisa dilaksanakan di Ambon baik untuk tingkat SD maupun di SMP. Namun dengan syarat, seluruh siswa dan para guru harus bersedia untuk divaksin lebih dulu, guna mengurangi resiko terpapar Covid-19 terhadap siswa.
“Kalau guru kan sudah divaksin. Jika anak-anak kita sudah vaksin, maka resiko terpapar Covid-19 itu akan jauh lebih kecil,” pungkasnya.(WEH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi