SosokTelusur Sejarah

Dezelfde Straat Die Naar Het Ziekenhuis Leid (Jalan yang Sama yang Menuju ke Rumah Sakit)*

MEMOIR SINGKAT

Sayangnya, pekerjaan misionarisnya terhenti setelah kematiannya dan baru dilakukan lagi setelah Perang Dunia Pertama oleh para Fransiskan (OFM) dan misionaris Hati Kudus Yesus (MSC). Lusinan sekolah dengan demikian didirikan di sekitar Fak-Fak, Kokas dan Babo dengan guru-guru yang berasal dari perguruan pelatihan Langgur di Kepulauan Kei.

Pada awal abad ke-20, sebagian besar orang Papua disebut bukan Kristen atau Muslim, tetapi kampung-kampung yang sudah memeluk Islam mempertahankan kepercayaan yang diperoleh melalui para pedagang dari Maluku (Ambon atau Ternate).

Kini, setelah puluhan tahun berlalu, banyak perubahan terjadi. Pada tahun 2019, 73 Agustinus bekerja di Papua. Diantaranya 27 imam, 3 diaken, 3 bruder dan 12 bruder. Usia rata-rata jauh lebih rendah daripada di Eropa: ada 16 anggota antara 40 dan 74 tahun dan 57 anggota antara 19 dan 39 tahun. 7 calon (postulan) belum dihitung dalam hal ini.

Baca Juga: Hikayat Tanah Hitu dan Kewafatan Mihirjiguna

Kecuali Pater Ton Tromp, semuanya berasal dari Indonesia, tetapi tidak semuanya lahir di Papua Barat. Rumah induk Kongregasi Suster Agustinian Ketapang terletak di Kalimantan (Borneo). Jemaat memiliki lebih dari 100 anggota. Ada 14 Agustinian dari Ketapang, empat di antaranya adalah orang asli Papua.

Ordo Agustinian memiliki tujuh rumah di Papua-Barat, termasuk biara di sekolah-sekolah tersebut. Sekolah pertama yang didirikan oleh Agustinian Belanda, Augustinianum di Sorong, sekarang menjadi milik Keuskupan Sorong.  Selanjutnya, dua sekolah Agustinian didirikan dengan bantuan sumbangan dari Belanda, yang dimiliki oleh vikariat Agustinian.

pater ton

Sekolah itu berlokasi di Manokwari: SMA Villanova School Manokwari-Susweni dengan fasilitas asrama (untuk kelas 10-12) dan untuk siswa termuda SMP Villanova School Manokwari-Maripi dengan fasilitas asrama untuk kelas 7-9. Pater Ton Tromp rutin menulis buletin tentang suka duka mengelola sekolah-sekolah di Manokwari tersebut.

“DEZELFDE STRAAT DIE NAAR HET ZIEKENHUIS LEID”

Saat mengamati foto langka Pater Ton yang Penulis dapatkan dari sumber Belanda, seolah foto itu menjadi suatu nubuatan akan tanda kepulangannya ke Sorga. Dalam foto itu ditampilkan Pater Ton sedang berada dekat sebuah mobil Toyota berwarna biru didampingi oleh seorang mirip orang Papua.

Dalam keterangan foto itu, terdapat tulisan “Dezelfde Straat die Naar het Ziekenhuis Leid” (Jalan yang Sama yang Menuju Rumah Sakit). Tidak ada keterangan dimana lokasi foto jadul tersebut, tetapi kemungkinannya itu di salah satu rumah Paroki Agustinian di Sorong atau Manokwari atau malah di Nijmegen, Belanda.

Baca Juga: Jejak Pejuang Tri Komando Rakyat di Babo*)

Setelah mendengar kabar kewafatan Pater Anton (Ton) Bartolomeus Maria Tromp, O.S.A, pada Senin, 8 Mei 2023, Penulis pun teringat dengan foto itu. Foto itu memang langka dan satu-satunya dalam sumber dokumentasi Belanda itu. Selain tak ada keterangan titi mangsa dan juga lokasi, foto itu juga secara singkat hanya menyebut kata-kata tersebut.

Berdasarkan keterangan pada poster kewafatan Pater Anton Tromp, O.S.A., jenazah beliau –setelah dilakukan Misa Requiem selama tiga hari berturut-turut– akan dimakamkan di Biara yang terdapat di Komplek SMP Villanova Maripi, Manokwari. Ini menggenapi tulisan yang terdapat pada foto langka beliau, “Dezelfde Straat die Naar het Ziekenhuis Leid” (Jalan yang Sama yang Menuju Rumah Sakit). Selamat jalan, Pater!(*)


Catatan:
*) Ditulis untuk mengenang awal pelayanan R.P. Anton Bartolomeus Maria Tromp, O.S.A. selama 53 tahun di Papua Barat.
**) Penulis merupakan Pembina Nasional Forum Mahasiswa Studi Agama-Agama se-Indonesia (FORMASAAI) Jakarta. Sementara tinggal di Manokwari, Papua Barat.

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Previous page 1 2 3

Berita Serupa

Back to top button