PendapatSosok

Membangun Maluku: Cerita dari Telepon Seorang Gubernur Terpilih

PENDAPAT

Membangun Maluku yang Lebih Baik

Melalui telepon tersebut, Bung Hendrik menunjukkan bahwa dirinya bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga seorang pendengar.

Ia ingin melibatkan sebanyak mungkin pihak untuk menghadirkan solusi bagi masalah Maluku: kemiskinan, krisis ekonomi, dan pendidikan yang tertinggal.

Pikiran saya melayang pada masa depan Maluku. Jika semangat kolaborasi ini benar-benar diwujudkan, tak ada alasan bagi Maluku untuk terus tertinggal.

Optimisme saya semakin tumbuh, terutama setelah melihat rekam jejak beliau sebagai aktivis dan politisi yang matang.

Pelajaran dari Jakarta

Setelah sepuluh menit berlalu, percakapan kami berakhir. Telepon itu menyisakan banyak harapan, tetapi juga membawa saya kembali pada renungan awal. Mengapa orang Jakarta tetap gigih mencari nafkah meski diterpa hujan deras?

Mungkin jawabannya sederhana: Jakarta adalah kota yang menuntut perjuangan tanpa henti. Tak ada tempat bagi mereka yang malas dan tak bersemangat.

Maluku, saya pikir, harus belajar dari mentalitas ini. Semangat kerja keras dan keberanian melawan tantangan adalah hal yang perlu diadopsi untuk membawa Maluku maju.

Harapan Baru untuk Maluku

Telepon dari Bung Hendrik bukan sekadar panggilan biasa. Itu adalah simbol dari awal yang baru, langkah pertama menuju Maluku yang lebih baik.

Dengan pendekatan yang inklusif, semangat kolaborasi, dan visi yang jelas, saya yakin Maluku dapat keluar dari bayang-bayang masalah yang selama ini membelenggu.

Bung Hendrik dan semua generasi Maluku yang peduli punya peluang besar untuk menciptakan perubahan nyata.

Seperti hujan yang membersihkan jalanan Jakarta, semangat ini dapat menyapu bersih hambatan dan membawa Maluku pada masa depan yang cerah.

Mari kita semua bergandengan tangan. Karena seperti kata Bung Hendrik, “Maluku ini milik katong samua.”(*)

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Previous page 1 2 3

Berita Serupa

Back to top button