Kiprah Ambon sebagai Kota Kreatif Dunia Terus Diapresiasi
potretmaluku.id – Kiprah Ambon sebagai kota kreatif dunia dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network, terus mendapatkan apresiasi.
Focal Point Ambon UNESCO City of Music yang juga Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies beberapa kali diundang beberapa kota maupun kabupaten di tanah air, untuk berbagi pengalaman ketika mendaftarkan Ambon ke UNESCO sebagai kota kreatif berbasis musik.
Bukan tanpa alasan, beberapa kota maupun kabupaten itu ingin berguru ke Maluku, sebab dalam catatan potretmaluku.id, ada sejumlah daerah di tanah air yang menjajaki dan mendaftarkan ke UNESCO untuk masuk jaringan kota kreatif, tapi masih gagal. Bahkan ada yang gagal sampai 2 kali. Kali ketiga baru diterima dan ditetapkan sebagai kota kreatif UNESCO.
“Kita Kota Ambon hanya sekali mendaftar, dan langsung diterima UNESCO, sebagai kota kreatif berbasis musik,” ujar Ronny kepada potretmaluku.id, Rabu (28/9/2022).
Yang terbaru, kata Ronny, ia diminta memfasilitasi Kabupaten Ponorogo, agar bisa masuk dalam Craft and Folk Arts UNESCO.
“Kebetulan beberapa waktu lalu saya diundang berbicara pada Konferensi Tahunan XIV Jaringan Kota Kreatif UNESCO, di Kota Santos, Brasil pada 18 sampai 22 Juli 2022. Dan kembali pada bulan Oktober ini, diundang sebagai pembicara pada Pertemuan Tahunan Kota Kreatif UNESCO Sub Jaringan Kerajinan dab Kesenian Rakyat di Kota Jinju, Korea Selatan,” papar Ronny.
Kehadiran dan keterlibatan Ambon City of Music (ACoM) melalui Pemerintah Kota Ambon dan Ambon Music Office ini, membuktikan peran besar bagi kebutuhan dunia internasional.
“Karena Kabupaten Ponorogo bakal mengusulkan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda dalam In Need Urgent Safeguarding List ke UNESCO, maka mereka berharap bisa hadir di Kota Jinju nanti,” terang Ronny.
Itu sebabnya, kata dia, pihak Kabupaten Ponorogo, meminta dirinya selalu memfasilitasi mereka untuk diundang hadir ke Jinju.
“Nah saya sudah memfasilitasi dan pihak dari Ponorogo sudah diundang hadir pada pertemuan tahunan UNESCO Creative Cities Network, Craft and Folk Art, tanggal 19 sampai 21 Oktober di Jinju,” ungkap Ronny.(TIA)
IKUTI BERITA LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi