Wali Kota Ambon Minta ASKA Jangan Jadi Alat Politik
potretmaluku.id – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy meminta, jangan sampai Asosiasi Supir Angkot Kota Ambon (ASKA) dijadikan alat politik, bagi kepentingan calon wali kota atau gubernur.
Pernyataan tersebut disampaikan Richard, saat melantik pengurus Asosiasi Supir Angkot Kota Ambon (ASKA), di Tribun Lapangan Merdeka Ambon, Kamis (25/11/2021).
“Saya minta kepengurusan ASKA harus profesional dan proporsional, jangan mengatasnamakan anggota, untuk mendukung figur tertentu, itu ursan parpol. Saudara-saudara bertanggungjawab bagaimana membangun komunikasi dengan pemerintah,” tandas Richard.
Dia meminta ASKA dapat mendukung setiap kebijakan pemerintah, terkait dengan upaya mengurangi mobilisasi masyarakat jelan perayaan Natal dan Tahun baru. Dimana semua daerah akan diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Level 3, mulai 24 Desember 2021 – 2 Januari 2022.
“Pada tanggal-tanggal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan ketat memberlakukan PPKM untuk mudik, maupun kegiatan Natal dan Tahun Baru (Nataru),” ujarnya.
Di saat Nataru, kata Richard, Pemkot Ambon tidak memberikan izin untuk pertemuan dalam jumlah yang besar.
“Bukan karena kita tidak mau, tapi itu menjadi bagian dari upaya untuk menekan penyebaran Covid-19. Sebab saudara-saudara harus tahu, untuk penanganan Covid ini, membutuhkan tenaga dan dana yang tidak sedikit,” tuturnya memgingatkan.
Pada kesempatan tersebut, Richard mengapresiasi kehadiran ASKA untuk memperjuangkan kepentingan profesi supir angkot di kota ini. Sebagai wadah kepengurusan supir angkot, ASKA dimintanya untuk terus membangun komunikasi dengan Pemerintah.
Salah satu obsesi Pemkot Ambon lewat visi lima tahun, lanjut Richard, adalah Ambon yang tertib. Ambon yang tertib ini, salah satunya adalah tertib berlalu lintas.
“Saya berharap saudara selaku pengurus ASKA dapat menjadi pengerak, serta contoh bagi para anggotanya,” ujar Richard.
Richard juga mengingatkan, para supir jangan dengan seenaknya menaikan tarif secara sepihak, maka itu sudah memberikan kesan yang negatif bagi tamu yang datang ke kota in.
“Sebab itu berdampak besar bagi Kota Ambon,” pungkasnya.(TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi