Tingkatkan Layanan Imunisasi, Dinkes Maluku Gelar Workshop Perbaikan dan Pemeliharaan Cold Chain
potretmaluku.id – Dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Maluku, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku bekerjasama dengan Yayasan LAPPAN Maluku dengan dukungan Unicef perwakilan Maluku mengadakan workshop perbaikan dan pemeliharaan cold chain bagi pertugas imunisasi dan farmasi di provinsi dan 11 kab/kota.
Workshop dilaksanakan di hotel Golden Place Ambon, 22 dan 23 Februari 2023, dibuka Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Lisbet Pattinasarany, S.pd.,M.Kes, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.
Cold chain management merupakan prosedur yang diterapkan untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditentukan (2ºC–8ºC), sehingga menjamin kualitas vaksin.
Rantai dingin vaksin yang tidak dikelola dengan baik akan menghilangkan potensi vaksin, sehingga perlu perhatian khusus terkait rantai dingin dan manajemen vaksin yang efektif (EVM) pada program imunisasi.
Peralatan cold chain sangat penting untuk dipelihara sehingga dapat menjamin kualitas vaksin. Namun bila peralatan tersebut mengalami kerusakan membutuhkan skil khusus agar dapat memperbaiki dan bertugas di setiap wilayah, mudah diakses oleh semua layanan puskesmas.
Dalam sambutannya Lisbet Pattinasarany katakan, salah satu sasaran pokok dari RPJKM adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, selaku gizi ibu anak serta salah satu program nasional, adalah program imunisasi dasar bagi anak dan balita.
Menurut dia, program imunisasi ini membutuhkan pelayanan yang efektif, bila dituntut dengan pelayanan yang utuh, dan salah satu pelayanan imunisasi adalah penanganan rantai vaksin secara khusus sejak produksi hingga dipakai oleh kita semua.
“Vaksin diketahui semua bahwa adalah produk biologi yang dibuat oleh virus /bakteri yang telah dilemahkan dimatikan , untuk menjamin kualitas imunisasi maka potensi vaksin sangat penting. Sehingga pengelolalaan dan penataan vaksin, suhu dan penyimpananannya harus benar benar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Ia menuturkan, dalam penggunaan vaksin, terdapat standar minimal yang penting yang perlu dilakukan, sehingga benar benar terjaga, berdasarkan monev yang telah dilakukan oleh Dinkes Provinsi Maluku masih banyak ditemukan masalah prosedur penyimpanan vaksin.
“Berdasarkan data, jumlah tempat penyimpanan vaksin di puskesmas kab/ kota sudah mencapai 310 unit tempat penyimpanan vaksin antara lain 23 untuk freezer,untuk itu perlu adanya kegiatan ini, agar dapat meningkatkan kualitas penyimpaanan vaksin,” ungkapnya.
Semenrata itu, perwakilan Unicef wilayah Sulawesi dan Maluku, yang hadir secara online yakni Badwi M. Amin dan secara offline Aulia Rahman, dalam pengantarnya mengungkapkan bahwa Unicef memastikan hak anak-anak itu diberikan dengan baik, pelayanan imunisasi selaku perlindungan anak, vaksin yang harus disimpan pada penyimpanan dan suhu yang tepat, diberikan dengan cara tepat, dan waktu yang tepat.
Harapannya workshop ini dapat meningkatkan skil para petugas dalam memperbaiki dan memelihara cold chain di semua wilayah Maluku.
Narasumber pada workshop ini antara lain dr. Rosdiana Perau, M.Kes; Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Toria Sangadji, S.Farm, M.Sc,Apt; Kepala Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Hans Tanikwele, SKM; Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Tim Dometic Jakarta yang dihadiri oleh Djoko Nugroho dan Feri Hasoloan.
Workshop diikuti 24 orang peserta yaitu pengelola program imunisasi dan farmasi Dinas Kesehatan Provinsi sebanyak 2 orang, dan 2 orang dari masing-masing kabupaten/kota se-Maluku.
Dengan diselenggerakannya workshop ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan manajemen cold chain dan vaccine distribution system secara komprehensif sehingga dapat meningkatkan cakupan dan kualitas program imunisasi. Adanya keahlian khusus dalam memelihara dan memperbaiki cold chain di masing-masing kabupaten/kota se-Maluku.(ASH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi