Terpaksa Gunakan Pertalite, Supir Angkot di Ambon Minta Dishub Naikkan Tarif
potretmaluku.id – Supir angkutan kota (Angkot) di Ambon terpaksa harus menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite untuk terus beroperasi. Hal itu dikarenakan kebijakan pemerintah menyangkut dengan penghapusan BBM bersubsidi atau premium secara nasional.
Para supir angkot meminta agar Dinas Perhubungan Kota Ambon segera menaikan tarif angkot untuk seluruh trayek karena harga pertalite relatif mahal. Hal itu disampaikan dalam pertemuan bersama komisi II DPRD kota Ambon, Kamis kemarin.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulette mengakui saat ini penjualan premium di kota Ambon hanya tersedia di dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), yakni SPBU Pohon Pule dan SPBU Passo.
Menurutnya, langkah itu diambil Pertamina karena secara nasional, premium tidak lagi di produksi. Sementara dasar perhitungan angkutan umum Kota Ambon adalah premium.
“Jika beralih ke pertalite, maka memang perlu ada penyesuaian terhadap tarif angkutan. Itu permintaan dari para supir angkot,” ujar Robby, Jumat (27/8/2021).
Dia juga mengaku telah menerima informasi terkait penghapusan premium secara nasional dari pihak Pertamina. Oleh sebab itu, Dishub sementara menyusun tarif angkutan baru, tentunya akan disesuaikan dengan situasi yang ada.
Robby menyebutkan, kebijakan penghapusan premium secara nasional itu rangka mendorong program Langit Biru dan juga karena perubahan iklim.
“Premium dihilangkan karena menggunakan zat adiktif atau yang disebut dengan timbal yang menyebabkan terjadinya polusi,” jelasnya.
Kata dia, Dishub telah meminta agar premium itu diperpanjang hingga 31 Desember 2021 karena pertimbangan kondisi pandemi Covid. Namun karena kebijakan nasional, maka harus dilakukan penyesuaian tarif.
“Kita akan ikuti kebijakan itu dengan melakukan penyesuaian tarif angkot sesuai dengan harga pertalite serta pertimbangan teknis lainnya,” jelas Robby.(PM-04)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi