Buru

Warga Ambon Ragu-ragu Konsumsi Ikan Karena Peristiwa di Laut Buru, Ini Penjelasan Kadis Perikanan

potretmaluku.id – Jatunya kontener di Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru, yang diduga berisi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), kini menjadi perhatian berbagai elemen masyarakat.

Reaksi berbagai pihak lantaran isi kontener tersebut telah mencemari laut sekitar pelabuhan dan menyababkan banyak ikan yang mati terapung.

Menanggapi riuh akibat insiden tersebut, Kadis Perikanan Kota Ambon, Febby Maail mengungkap, saat terjadinya peristiwa tersebut, dirinya langsung mengambil langkah cepat, yakni menghubungi Kadis Perikanan Buru, Ufairah Bin Thahir.

“Saya sudah konfirmasi ke Kadis Perikan Buru, termasuk menanyakan surat ederan yang tersebar. Ibu Kadis mengaku bahwa memang surat itu darinya, jadi benar itu surat yang dikeluarkan,” kata Febby kepada potretmaluku.id, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga: Gegara Kontener Jatuh ke Laut, Pedagang Ikan di Namlea Kini Sepi Pengunjung

Dia juga mengaku, Kadis Perikanan mengakui bahwa di sekitaran lokasi kontener jatuh, ada ikan yang mati terapung, namun tidak dengan seluruh perairan di Pulau Buru.

“Kemarin itu memang ada ikan mati karena dia terapung di atas permuakaan laut, namun itu hanya di lokasi pelabuhan,” ungkapnya.

Kemarin, lanjut Febby, tim dari Dinas Perikanan sudah menyisir sejumlah peraiaran di Laut Buru, menggunakan speedboad, hasilnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda atau indikasi kematian ikan.

“Jadi memang itu pengamatan pisik dengan mata, dan di luar radius pelabuhan tidak ada tanda-tanda ikan mati,” katanya berdesarkan penjelasan Kadis Perikan Buru.

Menurutnya, pada hari kemarin kontener sudah diangkat dan dibuka ternyata memang isinya karung-karung. Namun belum bisa dipastikan apakah itu B3 atau tidak. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi sementara mengkaji apa isi material itu.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

1 2Next page

Berita Serupa

Back to top button