Maluku

Road to Festival Film Pendek AMGPM 2023

potretmaluku.id – Setelah sukses melaksanakan Festival Film Pendek (Fesfip) Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) tahun 2022 yang mendaulat Anafina, film dari Buru Selatan sebagai Film Terbaik Fesfip, AMGPM kembali menggelar even bergengsi untuk kedua kalinya di tahun ini.

Fesfip AMGPM tahun 2023 yang diluncurkan Ketua Umum PB AMGPM, Bung Eky Sairdekut pada tanggal 16 Mei 2023 di Kota Saumlaki ini, akan memasuki puncaknya pada tanggal 9 September 2023. Pada puncak Fesfip ini, ada dua agenda yang akan digelar yaitu Workshop dan Malam Penganugerahan.

Workshop yang bertemakan “Membina Geliat Cineas Muda untuk Masa Depan Bersama di Maluku dan Maluku Utara” akan dihadiri oleh dua narasumber yang berkompeten dibl bidang cinema yaitu Irfan Ramli sebagai seorang Sutradara, film director dan script writer serta Soraya Sri Anggarawati sebagai Spesialis Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pengelola ACFFEST (Anti Coruption Film Festival).

Irfan atau yang biasa disapa Iphank, akan hadir di kota Ambon pada tanggal 8 September mendatang, dan hendak berbagi pengalaman di dunia cinema kepada peserta Fesfip AMGPM 2023 dan mahasiswa di Kota Ambon, dalam agenda workshop sebagaimana yang disebutkan sebelumnya. Agenda ini tentu akan semakin menarik sebab kolaborasi bersama Soraya dari KPK akan memberikan gambaran dan ide bagi pelaksanaan Fesfip AMGPM Tahun 2024 yang akan digelar dengan tema “Masa Depan Tanpa Korupsi”.

Soraya telah berpengalaman mengelola ACFFEST sebagai ajang kreasi, eksebisi dan forum diskusi yang digagas dan dikelola oleh Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK. Diketahui, KPK melalui ACFFEST akan berkolaborasi dalam pelaksanaan Fesfip AMGPM Tahun 2024. Workshop akan dilaksanakan di Kampus UKIM, kerja sama PB AMGPM melalui Tim Fesfip AMGPM 2023 dan Dekanat Fakultas Teologi UKIM.

Pada masa pendaftaran Fesfip AMGPM 2023, terdapat 25 sinopsis dan script film yang didaftarkan, namun 4 diantaranya dinyatakan gugur dan 21 sinopsis dinyatakan memasuki tahap selanjutnya dalam festival. Di perjalanan, hanya 18 film yang berhasil dikerjakan dan dikembalikan kepada pihak panitia. Seluruh karya dalam bentuk Cover Film, Triller dan Film Utuh berdurasi maksimal 17 menit dapat disaksikan pada akun resmi festival berupa Instagram, Tiktok, Facebook dan Youtube bernama Festival Film Pendek AMGPM.

Seperti tahun sebelumnya, Iphank bersama Embong Salampessy dilibatkan sebagai juri penilai yang mengkurasi film, dan memberi penilaian sesuai dengan kaidah normatif yang berlaku dalam dunia perfilman. Iphank bersama Embong dengan kapasitas dan kualifikasi yang mereka miliki telah memberi warna tersendiri bagi gelaran ini sehingga seluruh proses dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Karya film akan dinilai dengan lima kategori yaitu Film Terbaik, Produser Terbaik, Aktor Terbaik, Aktris Terbaik dan Film Favorit pilihan penonton. Kita akan menyaksikan siapa yang layak memegang tropi film terbaik pada ajang ini pada kegiatan yang bertajuk Malam Penganugerahan Fesfip AMGPM yang dihelat di Manise Hotel pada tanggal 9 September 2023 mendatang.

Pdt. Rudy Rahabeat ketika menyaksikan karya-karya terbaik kader AMGPM ini, melalui Whatsapp memberikan apresiasinya bahwa Festival ini merupakan salah satu jejak transformasi pelayanan digital gereja kepada kaum muda secara kreatif dan inovatif.

Hal senada juga disampaikan oleh Penjabat Wali Kota Ambon, Drs Bodewin M. Wattimena dengan mengapresiasi respons AMGPM, yang berkreasi dan berinovasi dalam membina kader-kader AMGPM di tengah-tengah pesatnya arus transformasi digital, dan menjadikan media sebagai wahana menyebarkan pesan-pesan damai dan persaudaraan.(*/TIA)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button