Ririmasse Presentasekan Progres Ambon Smart City di Rapat Evaluasi Tahap I Tahun 2023

potretmaluku.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengikuti evaluasi smart city tahap I Tahun 2023 di Surabaya, yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (13/6/2023).
Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse dalam kegiatan tersebut menyampaikan gerakan Smart City terus mendorong Pemkot Ambon untuk mengerjakan berbagai program dan kegiatan sesuai dengan masterplan.
Kepada para Assesor, Ririmasse juga menjelaskan, Dewan Smart City dan Tim Pelaksana Smart City Kota Ambon yang telah melakukan tugas konsolidasi dalam bentuk berbagai pertemuan dan rapat.
Kata dia, hal itu dilakukan untuk menjaga komitmen bersama, memberikan usul dan saran terkait program serta kegiatan pembangunan dan pengembangan Ambon Smart City, kemudian juga melakukan koordinasi dan kerja sama, serta monitoring dan evaluasi.
Sementara terkait perkembangan infrastruktur baik fisik, TIK maupun sosial setiap tahunnya, Sekkot mengaku ada peningkatan. Misalnya pada kegiatan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dilakukan dari tahun 2017-2022 bagi 2915 KK.
“Untuk tahun 2023, kegiatan tersebut tetap dilakukan pada bulan Agustus 2023,” ungkap Ririmasse.
Pada tanggal 26 Mei 2023, lanjut dia, sudah diresmikan pabrik daur ulang sampah plastik yang menargetkan pengelolaan 250 ton sampah plastik tiap bulannya.
Sedangkan untuk infrastruktur TIK di tahun ini ada penambahan 5 (lima) cctv yang ditempatkan di pusat pasar di Kota Ambon untuk memantau kebersihan maupun ketertiban umum.
“Pada command center, untuk tahun ini sudah ada penambahan omnichanel maupun live chat yang terdapat pada website pemerintah kota Ambon,” ujarnya.
Sedangkan pada Juli 2023 juga akan dijalankan aplikasi ASN untuk dapat memantau kinerja para pegawai ASN serta mengukur besaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Sampai saat ini, lanjut dia, kegiatan Walikota Jumpa Rakyat (WAJAR) masih tetap dilaksanakan, dimana masyarakat dapat bertemu langsung dengan Pj. Wali Kota dan dan pimpinan OPD untuk menyampaikan aduan secara langsung.
Sementara untuk menjaga brand sebagai Ambon City of Music, maka dilakukan kegiatan harmoni sudut kota di setiap bulan, dengan memberdayakan musisi dan penyanyi di daerah.
“Selain program kegiatan yang sudah disebutkan, akan ada program dan kegiatan smart city yang juga akan berjalan di tahun 2023 ini,” jelasnya.
Meski begitu, dia mengaku masih banyak kendala yang dihadapi dalam menjalankan program maupun kegiatan smart city, seperti masih terbatasnya anggaran, SDM yang minim, serta kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam menjaga saran dan prasarana yang ada.
“Tapi kami tetap berupaya agar program kegiatan dapat berjalan, dengan memasukannya kedalam rancangan anggaran di tahun berikutnya,” tutur Ririmasse.
Selain itu juga mengirim ASN untuk mengikuti bimtek atau pelatihan, bekerja sama dengan lurah dan RT dan RW untuk membuat sosialisasi bagi masyarakat agar dapat meningkatkan peran serta dalam menjaga sarana prasarana yang sudah dibuat.
Menanggapi hal itu, Andrari Grahitandaru, salah satu assesor BRIN megatakan, terkait program dan kegiatan smart city, ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan yakni inovasi, kolaborasi serta anggaran.
“Dengan terbatasnya anggaran dalam pelaksanaan program/kegiatan smart city, maka dapat digunakan dana CSR,” ujar Andrari. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi