NasionalPendidikan & Kesehatan

Pandemi Masih Mengancam, Kasus Harian Tembus 10 Ribu

potretmaluku.id – Tepat sebulan lalu, yakni pada 29 Desember 2021, angka penularan harian corona yang dilaporkan Satgas Covid-19 berada di angka 194 kasus. Hari ini, angka penularan di tanah air melonjak menembus angka psikologis, 10 ribu kasus per hari.

Sebagaimana dirilis Indonesia.go.id, setelah masuknya varian Omicron ke tanah air, hari demi hari yang berlalu sarat diwarnai dengan informasi adanya kenaikan angka penularan harian kasus Covid-19. Hanya sesekali, penurunan angka penularan terjadi.

Namun, itu tidak signifikan karena penurunan kasus biasanya bisa dihitung jari. Sedangkan angka kenaikan kasus kisarannya mencapai ratusan hingga ribuan kasus per hari.

Kontan, kecemasan kembali menyergap mayoritas warga bangsa. Betapa tidak. Kabar kemampuan infeksi varian Omicron jelas bukanlah isapan jempol belaka. Beberapa negara di berbagai belahan dunia telah mencatatkan dampak memprihatinkan terkait penyebaran virus SARS COV-2 itu.

Sebut saja yang dialami Inggris, Amerika Serikat, dan Rusia. Dihantam varian Omicron, ketiga negara itu sama-sama pernah menorehkan angka penularan kasus harian hingga di atas 100 ribu kasus per hari.

Rata-rata angka kematian akibat corona di AS bahkan melampaui puncak dari gelombang Delta pada musim gugur 2021. Mengutip New York Daily News pada Sabtu, 29 Januari 2022, rata-rata ada 2.267 orang meninggal karena Covid-19 setiap hari selama sepekan terakhir. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding saat gelombang Delta memuncak dengan rata-rata 2.100 kematian dalam rentang tujuh hari pada September 2021.

Rata-rata kematian harian tertinggi di AS sendiri tercatat terjadi pada Januari 2021, yakni sekitar 3.300 kematian per hari selama seminggu penuh. Persoalannya, kendati angka penularan dalam sepekan terakhir di AS terhitung melorot cepat, angka kematian masih sangat tinggi.

Berbeda dengan di Amerika, wabah corona di Rusia justru masih tampak jauh dari kondisi membaik. Pada Sabtu ini, dilaporkan kasus penularan harian mencapai lebih dari 100 ribu. Lonjakan itu mencatatkan angka tertinggi sejak pandemi merebak di Rusia.

Seperti dilansir Reuters, gugus tugas virus corona pada Pemerintah Rusia melaporkan sebanyak 113.122 kasus Covid-19 yang terdeteksi dalam 24 jam terakhir. Dengan lonjakan itu, berarti genap sembilan hari berturut-turut Rusia mencatat rekor kasus harian tertinggi untuk wilayahnya.

Tak hanya angka infeksi harian, fatalitas akibat Covid-19 di negara itu juga patut dicermati secara serius. Data terbaru gugus tugas virus corona menyebutkan, sedikitnya ada 668 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir.

Otoritas Rusia meyakini, varian Omicron yang sangat menular itu menjadi pemicu terjadinya lonjakan kasus di sana. Di Inggris, pagebluk masih menyisakan angka penularan harian setidaknya 100.000 kasus. Walau sebenarnya, angka itu menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dari angka kasus harian sebelumnya, yang sempat mencapai lebih dari 200.000.

Melonjak di Tanah Air

Bagaimana kondisi di Indonesia? Di tanah air, pandemi yang didominasi varian baru berkode genetik B.11529 asal Afsel itu juga menunjukkan agresivitasnya. Selain telah mengakibatkan 17 orang meninggal dunia, data yang dibagikan Satgas Penanganan Covid-19 juga menunjukkan bahwa virus flu mutan itu telah mengerek laju penularan harian hingga mencapai angka 11.588 kasus, pada Sabtu (29/1/2022).

Berdasarkan data itu pula diketahui, kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 33 provinsi, dengan lima provinsi yang mencatatkan penambahan kasus baru dalam jumlah tinggi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta (5.765 kasus), Jawa Barat (2.525 kasus), Banten (1.911 kasus), Jawa Timur (363 kasus), dan Bali (325 kasus).

Di tengah sederet ancaman yang bisa muncul akibat lonjakan kasus corona, sudah barang tentu yang utama adalah terjadinya kenaikan rasio keterisian tempat tidur di pusat layanan kesehatan (bed occupancy ratio/BOR).

Seperti halnya di DKI Jakarta, sebagai wilayah dengan angka penularan tertinggi, BOR di 140 RS rujukan Covid-19 telah mengalami lonjakan sebanyak 54 persen. Demikian juga dengan BOR ICU yang naik jadi 18 persen.

Bed occupancy rate-nya 54%, naik nih, dari 45% ke 54%,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/1/2022).

Adapun tempat tidur isolasi Covid-19 di DKI Jakarta, telah terisi sebanyak 2.260 dari 4.222 tempat tidur. Sedangkan untuk ICU terisi 112 tempat tidur, dari total 629 yang disiapkan.

Kendati di DKI BOR menunjukkan peningkatan yang signifikan, secara nasional BOR di rumah sakit masih tersedia banyak, di tengah naiknya kasus harian Covid-19 di tanah air.

Diungkapkan Wakil Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Koesmedi Priharto, dalam diskusi virtual, Sabtu (29/1/2022). “Kalau nasional, sepertinya masih longgar sekali ya, meskipun memang Jakarta yang tertinggi,” kata dia.

Dalam rangka mengantisipasi peningkatan signifikan kasus Covid-19, dalam beberapa waktu terakhir, Koesmedi menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk melakukan pemantauan terhadap keterisian tempat tidur di setiap rumah sakit.

Strategi Berbeda

Di tengah lonjakan corona varian Omicron, Kementerian Kesehatan mengungkapkan, adanya strategi penanganan yang berbeda dibandingkan penanganan varian Delta. Hal itu terjadi karena antara kedua varian itu memiliki perbedaan tingkat keparahan akibat infeksi. Yang mana hal itu cenderung mengakibatkan perbedaan kondisi, di mana masyarakat yang terinfeksi relatif tidak perlu menjanai rawat inap di fasilitas kesehatan.

Itulah sebabnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin pun menjelaskan, kendati terjadi lonjakan yang signifikan, BOR nasional masih berkisar di bawah di angka 10 persen. Dirincikan Menkes Budi, dalam konferensi pers daring, Kamis (27/1/2022), jumlah bed yang telah terisi ada sekitar 7.000-an dari total 80 ribu bed terpasang.

Walau begitu, pemerintah juga telah menyiapkan kapasitas maksimal tempat tidur perawatan di rumah sakit hingga 120 ribu hingga 130 ribu. Tak hanya menyiagakan bed di RS, sebelumnya Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan layanan kesehatan telemedicine atau telemedisin.

“Pemerintah sudah mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana disesuaikan varian Omicron dan membutuhkan penanganan berbeda pula salah satunya melalui telemedisin,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (28/1/2022), seraya menyampaikan prediksi bahwa kenaikan kasus Covid-19, terutama Omicron, terus meningkat pada beberapa minggu ke depan.(*/ASH)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button