Kutikata

Muka Seng Bisa Ganti, Mar Kalakuang Bisa

KUTIKATA

Oleh: Eltom (Pemerhati Sosial)

Memang kalu muka su bagitu, seng bisa par ganti lai, biar deng bada keli tabal lai, mar kalakuang tu bisa“(=wajah tidak bisa diganti walau pun dibedakin, tetapi perilaku bisa diubah). Ini pengajaran tentang memiliki karakter yang terpuji. Sebab “orang bae tu dapa lia dari dia pung aer muka” (=orang baik itu tampak dari auranya), artinya memang wajah sudah tidak bisa diubah, tetapi kelakuan itu dapat dibentuk menjadi baik.

Usaha pembentukan karakter itu sudah harus dilakukan sejak kanak-kanak, karena “kalu bulu su tua, su susa ero” (=bambu yang tua sudah sulit dibentuk; artinya sejak masih bisa, kelakuan seseorang bisa dibentuk).

Ini perlu peran orang tua karena mereka adalah “tampa anana bakaca” (=patron, cermin perilaku anak). Karena itu adakalanya dikatakan “buah jatu seng jao dari pohong” (=buah jatuh tidak jauh dari pohonnya; karakter anak mirip dengan orangtuanya), atau dikeluarga saya, disebut “buah jatu dalang baner/bujadaner” (=buah jatuh persis di pangkal pohon; kelakuan anak persis orangtuanya). “Tar kurang sadiki lai dari pai” (=sama persis dengan papa/bapak).

Demi karakter yang baik, sering ada ungkapan: “ubah kalakuang tu sadiki, jang berkanjang tarus dalang dosa” (=berubahlah, jangan terus bergelimang dalam dosa). Artinya, penting “ubah hidop” (=perubahan hidop), “jang tinggal deng ton lama” (=jangan hidup dengan kebiasaan lama/dosa). Itulah sebabnya mengapa penting membentuk karakter agar menjadi baik/terpuji.

Rabu, 21 April 2021
Pastori Jemaat GPM Ad, Kei Besar


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Lihat Juga
Close
Back to top button