Oleh: Eltom (Pemerhati Sosial)
“Mout seng bisa untung beta” (=maut tidak bisa menang atas aku), karena “beta seng pi maniso deng hal-hal dosa tu” (=saya tidak bergelimang dosa). Orang-orang yang “takotang mati tu tau diri, ada hidop deng dosa sabadang” (=takut pada kematian karena sadar banyak dosa yang dilakukan). Mereka sering “balisah” (=belisah/cemas) sehingga “tidor tar sono la mau poti-poti pagi” (=tidur tidak nyenyak dan mau segera pagi). Bila sakit, sering dikaitkan dengan “doti-doti/fu-fu/suanggi” (=tenung) sebab itu tidak mengoreksi diri malahan menuduh “orang biking” (=kena jampi-jampi).
Mereka yang seperti itu menghadapinya dengan usaha “pi cari tau” (=selidik melalui dukun).
Berbeda dengan mereka yang yakin pada kehidupan dan percaya bahwa mereka sudah melakukan banyak perbuatan baik. Bila ada kesusahan tertentu, mereka percaya pada kuasa yang menghidupkan dengan yakin “mout seng bisa untung beta” (=maut tidak bisa mengalahkan saya).
Jadi ajaran dalam ungkapan itu mengungkapkan bahwa setiap orang “su tau kalu ada biking sala” (=mengetahui jika melakukan kesalahan) dan takut menghadapi kenyataan hidup sesehari. Jadi “bajalang mar sala ada iko belakang” (=berjalan sambil diikuti kesalahan). Mereka ini sebenarnya tidak tenang, “mar biking diri batul macang tar ada apapa” (=berlaku benar seperti tidak ada masalah apa pun).
Tetapi mereka yang “suka biking bae” (=suka melakukan kebaikan) akan “hidop sanang, tar pastiu deng apapa satu lai” (=hidup senang tanpa memusingkan diri dengan hal apa pun), karena yakin bahwa “satu-satu ada deng dia bageang sandiri-sandiri” (=tiap orang hidup dengan bagian/pahalanya sendiri).
Jadi “kalu hidop biking bae, mout seng untung katong” (=bila hidup baik, maut tidak akan menang), artinya hidup dan berkarya tanpa takut pada bayang-bayang penghukuman. Dalam dunia ini “su ada akang pung atorang” (=sudah ada aturan/norma) jadi hidup saja “iko apa yang su ada, jang biking labe” (=sesuai aturan yang sudah ada, jangan berlebihan).
Sabtu, 24 April 2021
Pastori Klasis GPM Buru Selatan, Namrole
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi