Ekonomi & BisnisMaluku

Mercy Barends Gandeng Kemenperin Latih 210 Wirausaha Baru di Maluku

potretmaluku.id, – Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Maluku Mercy Chriesty Barends menggandeng Kementerin Perindustrian untuk melatih 210 orang wirausaha baru industri kecil menengah (IKM) di Provinsi Maluku.

Pelatihan dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Penumbuhan dan Pengembangan wirausaha baru IKM yang berlangsung di lantai V Santika Hotel, Ambon, Senin (30/10/2023) dibuka Mercy Barends secara virtual dari Jakarta, ditandai dengan pemukulan tifa oleh Direktur IKM Logam Mesin Elektronika dan Alat Angkut (LMEA), Ditjen IKM dan Aneka Dini Hanggandari.

Bimtek yang merupakan kerja sama program kemitraan antara Komisi VII DPR-RI dengan empat Dirjen di Kemenperin RI, di mana untuk Maluku koordinatornya Dirjen IKM, Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut (LMEA).

Bimtek sebanyak 14 kelas itu dilaksanakan di tiga daerah yakni Kota Ambon sebanyak enam kelas, serta Buru Selatan dan Maluku Barat daya (MBD) masing-masing empat kelas. Setiap kelas diikuti 15 calon wirausaha baru yang diseleksi secara ketat, dengan durasi pelatihan intensif selama empat hari.

“Setiap peserta akan dilatih khusus hingga benar-benar mahir dan mendapatkan sertifikasi dan sekaligus akan diurus (Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai persyaratan legal untuk IKM yang akan dikembangkan,” ujar Mercy.

Menurut Mercy yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI bimtek di di Kota Ambon dikhususkan untuk olahan hasil laut, olahan hasil kebun, servis AC, dua kelas anyaman dan servis motor tempel atau motor laut.

MCB Bimtek IKM 1
Pembukaan Bimtek Wirausaha Baru IKM oleh Komisi VII DPR-RI bersama Kemenperin, di Ambon, Senin (30/10/2023). (Foto: Rumah Aspirasi MCB)

 

Di Buru Selatan empat kelas bimtek yakni olahan hasil laut, olahan hasil kebun, anyaman dan servis motor tempel/motor laut, sedangkan di Kabupaten MBD yakni bimtek olahan hasil kebun, tenun moderen, servis AC dan servis motor tempel/ motor laut.

Mercy berharap bimtek tersebut dapat meningkatkan kemandirian usaha dan ekonomi peserta, menghasilkan wirausaha baru IKM sesuai pelatihan yang diikuti, di samping membuka lapangan kerja baru dan juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang mengarah pada penurunan angka kemiskinan dan pengangguran.

“Berbagai bimtek yang dilakukan ini diharapkan dapat berdampak besar terutama mengeluarkan Maluku dari kemiskinan, meningkatkan skill yang sifatnya vokasi atau ketrampilan khusus sesuai jenis usahanya, serta mengakses seluruh pemodal dengan menghadirkan pihak bank-bank pemerintah,” ujarnya.

Selain itu, para peserta juga dibantu dalam pengurusan perizinan sehingga setelah selesai mengikuti pelatihan mereka bisa langsung mendapat NIB, disamping memastikan ada kontrol dan monitoring pembinaan dari pemerintah kota/kabupaten.

“Kami berharap seluruh peserta bimtek memiliki keinginan yang besar untuk menghasilkan produk-produk inovasi unggulan dan memiliki daya saing tinggi, sehingga tidak kalah dari produk-produk IKM dan UMKM dari daerah lain di luar Maluku,” ujarnya.

Para peserta juga diharapkan memiliki semangat dan daya juang tinggi, karena tidak ada gunanya pelatihan yang bagus, menghadirkan pihak permodalan serta mempermudah ijin usaha, tetapi kemudian mereka tidak bersemangat dan tidak mau berusaha dengan gigih untuk menjadi IKM berkualitas.

“Jadi butuh keras yang tinggi, keberanian untuk memulai usaha. Jangan pernah takut kalau usahanya gagal, jatuh bangun dalam membangun usaha itu lebih memperkuat etos seorang pengusaha IKM untuk gigih dan menjadi IKM-IKM yang berkualitas,” tegas Mercy.

Para peserta juga diharapkan memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga apa yang dihasilkan bisa menembus pasar lokal, daya saing yang tinggi dan mampu menggerakkan ekonomi keluarga maupun yang ada di daerahnya. (JAY)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button