Oleh: Yohana C Solissa (Peserta Lomba Cipta Puisi HUT ke-77 Provinsi Maluku)
Di atas tanah katong menanam dengan suatu tanaman di atas semua nama, kalau anak-anak Maluku bisa pegang busur panah untuk memanah, kemana anak panah itu berlari dengan menunjukan suatu petunjuk bahwa Maluku punya sejuta generasi mudah yang mampu berjuang seperti anak panah yang terus maju, tampa memandang kata mundur, jika seorang murid adalah harapan seorang guru par jadi pemenang demi melawan penantang masa depan, tanpa harus pantang menyerah, yang seng mudah untuk tapatah dengan kata-kata yang terbatah-batah, karena batu bata dapat menjadikan beta par jadi tamang, par batamang deng tanah untuk tetap jaga tunas yang selalu bertumbuh dan menyuarahkan suara dalam senyum kebahagiaan demi satu kesejatraan bersama, tampa harus baku sindir lalu tasandar tampa pake standar, jika tanah Maluku itu tempat par katong basandar.
Baca Juga: Kisah dari Madras
Sapa bilang Maluku tanah air beta, jika tanah sering mengakibatkan perselisihan atas sengketa yang berakibat par baku sangka, lalu bagata macam nangka, lalu bagatal macam daun gatal yang seng harus ilang akal, jika alangkah baiknya katong baku angkat, supaya jang jadi macam angka-angka, saat para pejabat lupa jabatan bikin masayarkat hilang jawaban: “sejahtera” itu dibutuhkan dari tanah Maluku demi membuang bumbu-bumbu busuk yang kaluar dari mulut bikin barasa munta, lah mau sampe kapan tanah Maluku ini akan maju, jikalau katong masih batahan deng kapala batu, lalu bakaringat dingin macam es-batu yang nanti bikin babatu tampa punya mental yang karas macam batu, yang cuman andalkan bakupukul par mau kasih tunju kuku lalu orang bilang katong macam kutu busuk, yang seng ada punya bukti yang tertulis dalam buku dengan Tulisan “ Beta Mau Bangun Maluku”.
Baca Juga: Perut Arumbae
Coca-cola itu minuman bersoda tampa ada dasar dosa deng batanoda, katong harus mencoba kasih ilang noda deng tetap jaga sudara gandong, supaya jang dapa coba yang berakibat, saat geloba itu su hilang akang rasa manis maka dunia global harus tau bahwa, hidop gandong itu ada di Maluku, sebagai contoh hidup bertoleransi yang akang bisa jadi fondasi, par bisa pake dasi tampa harus bikin aksi, jika ada saksi bahwa Maluku itu seng dapa sasi, tapi berkeiginan par ciptakan senjata menuju kesejatraan, bagiakan senja yang hanya ada sebentar dan akan hilang bila sudah ditelan oleh malam, untuk tetap menanti suat akting yang seng ada endingnya bila elemen hidup tetap menemukan makna menjadi cairan hidup untuk mencerna cerita-cerita par bisa jadi cermin untuk orang laeng.
Baca Juga: Di Timur Air Mata
Lahan tanah itu landasan lapangan, yang deng lapang dada mau bilang ada dasar dalam hati par buat vorom bersatu deng mau batabaos jika katong Maluku punya volume yang babunyi macam bola voli par tetap ada dalam lingkaran hidup tolong menolong, deng stop cakadidi lah nanti dapa cigi macam sontong yang babunyi dalam gargontong maka katong harus gotong royong, par baku polo par ciptakan pola dari suatu proses menjadi pencorang air hidup orang sudara.
Baca Juga: Berlayar ke Maluku
Tanah Maluku cocok untuk bercocok tanam, dengan berbagai corak kehidupan yang akang barasa macam colo-colo, maka Maluku harus jadi contoh tampa pake coretan, jika cacatan sudah lengkap maka lepaskan dan katakanlah, kata lelah pada setiap rumput yang sedang bergoyang tampa harus loga-loga, saat logat orang Maluku banyak lorong par baca lowongan, jika kehidupan ini seperti roda yang selalu berputar deng barasa macam soda, maka jang lupa sombayang klau Maluku itu bisa jadi sombar yang basar, tampa harus barasa sombong supaya tarompong kehidupan itu tetap babunyi tampa ada rasa sunyi dengan tetap ada senyuman.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi