
Karya: Rusdin Tompo
Bahwa kopi tidak bangga digubah jadi notasi
Ia tak suka dinikmati dalam semesta sepi
Silaturahmi justru akan menjadikannya kisah berapi
Dari sana kau bisa temukan diri di antara kerabat sejati
Yakni orang-orang yang punya irama kreasi
Mereka yang gegap berdiskusi sembari mencecap imaji
Dalam gagas ide-ide yang kadang tak dapat dirupai
Sebagai pembuka hari di kedai
Pada pagi dengan matahari rezki
Menjemput sesiapa tanpa perlu permisi
Dan aku sedia mebuatkanmu secangkir puisi.
Makassar, 27 April 2025
*) Rusdin Tompo kelahiran Ambon, 3 Agustus 1968, kini tinggal di Makassar. Sudah menerbitkan beberapa buku kumpulan puisi. Namanya masuk dalam buku “Apa dan Siapa Penyair Indonesia” (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Sekarang merupakan Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi