Komisi IV DPRD Sesalkan Mirisnya Menu Makan Atlet PON Maluku di Pemusatan Latihan PON

potretmalku.id – Seorang atlet tidak dalam sekejap memperoleh hasil yang maksimal. Selain membutuhkan dukungan kemampuan teknik, latihan fisik, dukungan sarana dan prasarana, tetapi juga dukungan asupan gizi. Sayangnya itu tidak dirasakan dengan baik oleh para atlet Maluku di Pemusatan Latihan Daerah Pekan Olahraga Nasional (PON), di Wisma Atlet, Kawasan Karang Panjang Ambon.
“Ya ini sangat miris. Jadi menurut mereka, yang paling tahu atlet ini kan pelatih. Dan mereka ini sudah berulang-ulang menangani atlet untuk kejuaraan nasional termasuk ajang PON. Mestinya antara atlet cabang olahraga yang satu, beda dengan cabang olahraga yang lain. Perlakuannya harus berbeda dalam menu makanannya,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Maluku Samson Atapary, kepada potretmaluku.id, usai bersama rekan-rekannya melakukan kunjungan ke Wisma Atlet, Kamis (17/6/2021).
Menurut samson, kepada dirinya dan rombongan Komisi antara lain, Ruslan Hurasan, Hengky Pelatta, Rostina, Vivian Haumahu, dan Andi Musnawir, para atlet mengeluhkan, bahwa sejak Maret hanya disuguhi menu makanan berupa bubur Manado, dengan lauk sepotong ikan asin dan tahu.
“Salah satu atlet tinju mengaku, sudah empat kali mengikuti PON mewakili Provinsi Maluku, sejak tahun 2008 di Kalimantan Timur 2012, di Kepulauan Riau, 2016 di Jawa Barat dan tahun 2021 yang akan digelar di Papua. Namun baru kali ini disuguhi menu makanan yang dilnilainya tidak layak, dan tidak sesuai keinginan atlet,’’ tutur Samson.
Padahal kata Samson, atlet tinju dan taekwondo menu makanannya menurut mereka perlakuan tentu harus berbeda. Tetapi kenyataannya di Pemusatan Latihan ini disamaratakan.
“Misalnya etlet tinju. Mereka mengharapakan karena latihannya berat, harus ada penurunan berat badan yang sesuai kelas tandingnya, itu mesti makanannya harus sayur-sayur hijau ada protein yang tinggi dari daging sapi. Namun itu hampir tidak dilakukan. Makanan yang diberikan itu porsinya, menurut para atlet, bahkan kadang kala tidak mencukupi lalu akhirnya jadi rebutan dan itu yang sangat kita sesali,” tandas Samson.
Jadi makanan yang disajikan Satuan Tugas (Satgas) Pelatda PON XX Maluku, kata politisi PDI Perjuangan ini, menurut para atlet rasanya hambar. Apalagi pihak catering yang menangani konsumsi ini, sudah sejak tiga minggu lalu menunya berulang-ulang.
Samson menyebutkan, para atlet mengaku karena rasanya sudah hambar dan menunya itu-itu saja sejak bulan Maret 2021 lalu, akhirnya ada yang terpaksa cari makan di luar, agar bisa menikmati menu makanan makanan yang berbeda.
“Makanan yang sampai viral itu, karena malamnya para atlet diberikan menu bubur Manado. Siangnya setelah latihan cukup berat, usai latihan dikasi bubur Manado lagi. Mereka bertanya-tanya bagaimana ini? KONI berharap kita ini harus berprestasi, tapi kalau begini kita tidak bisa. Jadi secara psikologis mereka terganggu hanya gara-gara asupan makanan. Sudah tidak nyaman untuk mau dikarantina di situ, untuk latihan juga menunya makanannya tidak sesuai bahkan terkadang tidak mencukupi,” beber Samson.
Melihat kondisi yang ada, Samson menegaskan, pihak KONI Maluku harus dievaluasi, terutama Satgas Pelatda PON XX Maluku, yang melayani para atletdan pelatih PON Maluku.
Karena menurut Samson, bagi Komisi IV ini kan prinsip sekali. Prinsip dasar yang akan berpengaruh pada prestasi dan segala macamnya. Semua mengeluh. Semua cabang olahraga mengeluh, dan pihaknya harus maklumi, lalu harus disampaikan supaya ada pembenahan.
“Minimal dokter kalau pun datang periksa, harus jelaskan ke mereka seperti apa? Lalu ahli gizi misalnya, mereka datang kesini supaya memeriksa kadar gizi meu yang ada. Para atlet ini sebagian besar sudah mengikuti ecen nasional termasuk PON. Sudah beberapa kali membawa nama Maluku. Jadi kalau baru kali ini mereka mengeluhkan menu makanan yang mereka dapat, berarti memang ada masalah. Dan itu harus dicarikan solusinya,” tegas Samson.
Dia mengingatkan, jangan sampai psikologis para atlet terganggung gara-gara menu makanan, yang akhirnya berdampak mereka tidak bisa berprestasi secara maksimal. “Jadi kadang selera makan mereka terganggu, sayur dimasak sampai sudah lunak. Tidak standar untuk mereka. Memang mereka tidak menuntut, tapi minimal karena latihan keras menu makannya juga harus seimbang lah,” pungkasnya.(PM-05)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi