Kick-Off Inisiasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Salahutu, Langkah Awal Menuju Komunitas yang Lebih Inklusif
Acara kemudian resmi dibuka oleh Virda Ismid, S.IP, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Negeri-Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPMN-PPPA) Kabupaten Maluku Tengah.
Diskusi dan Sesi Berbagi
Sesi diskusi yang dipandu oleh Baihajar Tualeka, S.H., Ketua Yayasan LAPPAN Maluku, menjadi inti dari acara ini. Ir. Maimuna Tualeka, M.Si., Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga DP3A Provinsi Maluku, memulai diskusi dengan memaparkan potret ketimpangan gender di Maluku dan dampaknya terhadap kualitas kehidupan keluarga.
Muna juga mendorong terbentuknya forum anak di setiap desa untuk memudahkan pemantauan, pembinaan, dan evaluasi kegiatan yang terkait dengan anak dan perempuan.
Selanjutnya, Adriana Sakliressy, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak DP3AMD Kota Ambon, membagikan pengalaman pelaksanaan DRPPA di Kota Ambon.
Ia menekankan pentingnya kemandirian dan kreativitas desa dalam mengembangkan program ini. “Sekarang ini, desa harus membangun dirinya sendiri, bukan menunggu bantuan dari luar,” ujarnya.
Sesi diskusi diwarnai dengan antusiasme tinggi dari para peserta, yang tidak hanya mengajukan pertanyaan, tetapi juga berbagi pengalaman dan tantangan, dalam mengimplementasikan program serupa di desa mereka masing-masing.
Virda Ismid menanggapi masukan dan saran yang diberikan oleh peserta, dengan menyatakan komitmennya untuk mengawal perencanaan pembangunan desa ke depan.
Acara ditutup dengan penyampaian komitmen dari setiap peserta untuk terlibat dalam pelaksanaan program ini. Perwakilan dari keenam negeri menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dalam mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di wilayah mereka.
Camat Salahutu, Boki Neniwati Seipala, dalam kata penutupnya, menyampaikan rasa terima kasih kepada penyelenggara, yang telah memilih Kecamatan Salahutu sebagai lokasi percontohan. Beliau berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi kecamatan lainnya di Maluku Tengah.
Langkah Selanjutnya: Pelatihan dan Implementasi
Kick-Off ini hanyalah langkah awal dari program yang lebih besar. Selanjutnya, pada bulan September, akan diadakan pelatihan bagi kader Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA), yang akan mencakup materi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta konsep dan tata kelola SAPA.
Setelah pelatihan, program DRPPA akan diimplementasikan di lapangan oleh kader SAPA, dengan dukungan dari tim RoCMHI dan LAPPAN.
Dengan komitmen bersama dari seluruh pihak, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam upaya perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak di Maluku Tengah, serta menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.(*/TIA)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi