Gelar Silaturahmi, Bupati Fakfak Beri Cenderamata ke Raja Hitu Lama dan Hitu Messing
potretmaluku.id, – Bupati Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Untung Tamsil berikan cenderamata kepada Raja Hitu Messing, Ali Slamat dan Raja Hitu Lama Salhana Pelu, Jumat (30/6/2023).
Cenderamata berupa tifa tumor, tomang dan batik khas Papua kepada kedua Raja di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) itu, diserahkan langsung oleh Bupati Fakfak saat bersilaturahmi dalam agenda pribadinya “Mangente Kampung” di Negeri Hitu Messing.
Dalam kesempatan itu, Bupati termuda di Papua Barat itu mengaku, kunjungannya ke Negeri Hitu bukan dalam tugas dinas, melainkan agenda pribadi “mangente kampung” sekaligus melaksanakan shalat Idul Adha dan bersilaturahmi dengan sanak saudara di Negeri Hitu.
“Saya pulang untuk sholat Ied Adha di kampung ibu saya, kakek saya, sekalian soan ke Raja dan memberikan cenderamata ini,” kata Untung Tamsil kepada wartawan di rumah Raja Hitu Lama.
Dia menjelaskan, Tomang, Tifa Tumor dan Batik yang diberikan memiliki nilai budaya dan juga filosofis tersendiri. Tomang adalah tas khas Fakfak atau wadah yang dapat dipakai untuk mengisi sayuran, ubi, uang, emas negeri dan lainnya, dan itu menggambarkan kehidupan.
Kalau Tomang ukuran besar selalu digunakan untuk mengisi hasil-hasil hutan dan lainnya. Sedangkan tifa tumor, oleh masyarakat Fakfak sendiri digunakan untuk pengantar tarian Titir Tumor.
“Tarian ini berupa ungkapan kerinduan akan damai. Tarian itu biasanya dibawakan oleh para wanita dalam acara-acara adat atau penyambutan tamu dengan kegembiraan dan keterbukaan. Lantunannya memberikan pesan damai,” jelas Untung Tamsil.
Dia menyebutkan, tari Titir Tumor juga diiringi dengan lagu Titir Tumor yang berirama gembira dan semangat. Itu sekaligus memperkenalkan produk lokal masyarakat Fakfak.
“Siapa tahu, kedepan Pemerintah Negeri Hitu bisa memberdayakan masyarakatnya untuk membuat produk-produk lokal khas Hitu yang nantinya diberikan sebagai cenderamata untuk tamu terhormatnya,” terangnya.
Sementara itu, Raja Hitu Lama, Salhana Pelu saat menerima cenderamata tersebut mengungkapkan, ole-ole yang diberikan Bupati Untung Tamsil memiliki nilai yang berarti.
Dia menyebut, cenderamata yang diberikan merupakan satu kebanggaan tersendiri bagi Negeri Hitu Lama, dan akan dijaga sebagai satu kenang-kenangan dari putra Negeri Hitu yang saat ini menjabat sebagai Bupati Fakfak.
“Ini akan kita jaga. Semoga kelak bisa bisa dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan tifa, misalnya kegiatan adat dan lainnya,” ungkap Salhana.
Hal senada juga disampaikan Raja Hitu Messing, Ali Slamat. Dia memberikan apresiasi kepada Bupati Fakfak, Untung Tamsil yang menyempatkan waktu untuk pulang kampung dan bersilaturahmi bersama keluarga dan kerabat lama di Hitu.
“Saya bangga karena Pak Untung juga bagian dari anak adat Hitu. Ini luar biasa. Saya berterima kasih sekali untuk itu,” cetus Slamat. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi