MalukuAmboina

FMSRB Beri Perhatian Besar Bagi Kebencanaan di Ambon

potretmaluku.id – Pemerintah melalui program Flood Management in Selected River Basin (FMSRB), memberikan perhatian yang cukup besar kepada Pemerintah Provinsi Maluku dan secara khusus Pemerintah Kota Ambon, untuk melakukan pengelolaan banjir secara terpadu pada sungai di wilayah Kota Ambon.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutan tertulisnya, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku Meikyal Pontoh, pada kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas (PKT) Pengelolaan Resiko Banjir, diikuti peserta dari 11 kabupaten/kota se-Maluku, di Kota Ambon, Senin (28/3/2022).

“Perhatian tersebut, mengingat salah satu ancaman bencana yang cukup tinggi di Kota Ambon adalah banjir dan tanah longsor. Kedua jenis bencana ini saling berkaitan atau disebut bahaya ikutan,” ujar Gubernur Murad.

Dia katakan, salah satu upaya yang dilakukan sebagaimana dijabarkan dalam sasaran program FMSRB, adalah meningkatnya kapasitas pengelolaan resiko banjir berbasis masyarakat.

“Pengelolaan resiko banjir terpadu ini melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Maluku dan Kota Ambon, instansi vertikal dan masyarakat di sekitar daerah aliran sungai,” jelasnya.

Artinya, kata Murad, bahwa keterpaduan pengelolaan resiko banjir dari hulu hingga ke hilir ini diharapkan akan berdampak pada pengurangan resiko banjir, yang juga dapat diminimalisir karena pengelolaan resiko diintervensi oleh berbagai instansi dalam bentuk kegiatan penanganan di daerah atau area tangkapan air.

“Termasuk pengelolaan sampah terpadu, penyiapan infrastruktur, pengendali banjir di daerah aliran sungai, penyiapsn drainase pada area pemukiman masyarakat serta peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat,” paparnya.

Berkaitan dengan pengurangan resiko bencana, lanjut Murad, salah satu upaya yang dilakukan saat ini melalui kegiatan kita dalam 3 hari kedepan yaitu peningkatan kapasitas teknis pengeloaan resiiko banjir agar kapasitas aparatur lintas sektor kebencanaan semakin meningkat dalam hal pengelolaan resiko banjir.

“Melalui kegiatan ini, selanjutnya diharapkan akan berdampak lebih luas pada meningkatnya kapasitas kelembagaan,” ujarnya.

Menurut dia, meningkatnya kemampuan atau kapasitas aparatur disertai dengan kemampuan untuk mengorganisasikan potensi yang dimiliki oleh lembaga, sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahapan, tahap bencana saat bencana atau tanggap darurat dan pasca bencana akan menjadi kolaborasi yang sangat baik untuk terwujudnya pengelolaan banjir yang terintegrasi.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga berharap dukungan pemerintah pusat melalui program FMSRB, memberikan dampak yang signifikan untuk mengurangi resiko banjir khususnya di wilayah Kota Ambon, sehingga kerugian harta benda dan dampak lainnya yang ditimbulkan akibat banjir dapat diminimalisir,” tandasnya.(*/TIA)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button