potretmaluku.id – Peringatan tiga tahun pengakuan Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik oleh UNESCO, atau Ambon City of Music (ACom), Selasa malam (31/10/2022) digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, melalui Dinas Pendidikan bersama Ambon Music Office (AMO) di SMP Negeri 2 Ambon.
Peringatan yang berlangsung sederhana namun semarak ini, diisi dengan Festival Musik Etnik oleh 10 sekolah di Kota Ambon, yang menjadi piloting kurikulum musik sebagai muatan lokal.
Sepuluh sekolah tersebut antara lain, SMP Negeri 2 Ambon, SD Negeri Tuni, SMP Negeri 8 Hutumury, SD Amahusu, SMP Negeri 10 Ambon, SD Impres 19 Waihaong, SMP Negeri 15, SD Negeri Rutong, dan SMP Negeri 11 Amahusu.
Kegiatan itu juga diisi dengan talkshow yang dipandu oleh Direktur AMO, Ronny Loppies, menghadirkan narasumber, Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta, musisi Beto Habibu, Rio Efruan, dan Rence Alfons.
Penjabat Wali Kota Ambon di sela-sela kegiatan mengatakan, membangun Ambon dalam branding city of music tidaklah mudah, namun harmonisasi menjadi kata kunci utama dalam menyukseskannya.
“Lewat pendekatan kolaborasi pentahelix, yakni pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi, dan media, mesti berjalan bersama, tidak bisa satu saja yang punya komitmen dalam mewujudkan itu, karena tidak bakal tercapai,” tandasnya.
Lebih lanjut Bodewin katakan, Kota Ambon telah berada di tahun ketiga setelah penetapan oleh UNESCO sebagai kotra kreatif dunia berbasis musik, sehingga menjadi komitmen bersama, terkait indikator yang mesti dipenuhi, agar pengakuan itu tidak dicabut.
“Pemkot memegang penting sebagai konektor dalam menciptakan harmoni, dan ekosistem pariwisata serta ekonomi kreatif yang melibatkan seluruh unsur di dalamnya. Pemkot dan AMO tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dari unsur yang lain,” tuturnya.
Bodewin menegaskan, memperingati tiga tahun Ambon City of Music (ACoM), pemerintah telah berkomitmen menjaga dan meningkatkan sub sektor music sebagai salah satu pilar ekonomi kreatif.
“Yang penting sekarang bersama-sama berupaya dan bekerjasama dengan apa yang dimiliki, jika tidak ACoM hanya ada dalam kenangan,” pungkasnya.(*/TIA)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi