Setiap detik dan menit dalam perjalan hidup selalu punya makna jika kita mau melihatnya dari sisi yang baik, walaupun terkadang detik dan menit itu tidak selamanya berpihak kepada kita.
Hari ini kami belajar tentang kesabaran dan berusaha memahami ketidakadilan yang terjadi sambil berharap semoga semua itu dapat dibenahi dengan cepat sehingga setiap orang dapat merasakan arti keadilan itu.
Kami hari ini melakukan perjalanan dari Masohi, Kabupaten Maluku Tengah ke Kota Ambon melintasi jalan darat. Berangkat dari Masohi pukul 11.20 WIT tiba di Pelabuhan Feri Waipirit, Desa. Waipirit, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Barat Barat (SBB), pukul 14.05, dan langsung membeli tiket untuk menyeberang ke Pelabuhan Feri Hunimua, Pulau Ambon.
Kami harus mengantri 4 jam di Waipirit dan mendapat giliran masuk. 4 jam ini memberi pelajaran bagi, kami tentang kesabaran. Karena hitungan kami mungkin paling lambat 2 jam kami antri, sebab angkutan feri penyeberangan dalam kondisi normal.
Kami melihat 2 kali feri penyeberangan yang seharusnya merupakan giliran kami untuk menyeberang, sesuai hitungan mobil yang antri, namun itu tak terjadi pada kami.
Beberapa mobil tanpa antri, langsung masuk tanpa hambatan di jalur khusus, yang disediakan petugas. Bahkan sengaja ditunggu oleh petugas di depan pintu masuk.
Kami ingin memotret pelat nomor mobil-mobil tersebut dan petugas yang menunggu mereka, namun kami memilih untuk belajar sabar, dan berusaha memahami bahwa negeri kami masih seperti ini. Siapa yang punya akses kekuasaan dan ekonomi selalu diutamakan.
Apakah mereka yang mempunyai akses khusus itu tak pernah berpikir, bahwa mereka telah melakukan tindakan korupsi terhadap waktu kami, yang sementara mengantri sesuai aturan?
Aahhhh…..dari pada berpikir tentang mereka, lebih baik ambil keputusan untuk belajar sabar dan belajar dengan sungguh, agar menjadi yang terbaik dan punya tingkat ekonomi yang baik. Tetapi wajib mendapatkannya dengan kerja keras dan sesuai kehendak Tuhan.
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi