Kemantapan Infrastruktur Jalan Nasional Maluku 2024 Meningkat Jadi 96,29%: Mobilitas Lancar dan Ekonomi Tumbuh

Kondisi Jalan yang Rusak dan Penanganannya
BPJN Maluku juga mengidentifikasi beberapa ruas jalan yang memerlukan perhatian lebih. Beberapa ruas jalan dengan kondisi rusak ringan mencakup Sp. Waipirit – Waiselan, Pantai Batu Merah, Arma – Siwahan, serta Popjetur – Batugoyang.
Sementara itu, jalan dengan kerusakan berat berada di area patahan jalan, seperti Gunung Parang, Mornateng (SBB), Sp. Waipia-Saleman, Saleman-Besi, dan Mako-Modanmohe (Batu Berani-P. Buru).
“Peningkatan kemantapan jalan ini merupakan bentuk komitmen BPJN Maluku untuk memberikan pelayanan infrastruktur yang lebih baik, guna mendukung mobilitas masyarakat dan kelancaran distribusi barang di wilayah Maluku,” tutur M. Aqsa Qudus.
BPJN Maluku terus berupaya agar kondisi jalan dapat lebih baik lagi, meskipun tantangan geografis di wilayah kepulauan tetap menjadi faktor yang mempengaruhi proses perbaikan jalan.
Perbaikan Jembatan Kawanua Pasca Bencana Alam
Pada 2023, Maluku mengalami bencana alam berupa banjir bandang yang merusak sejumlah infrastruktur, termasuk jembatan Kawanua. Akibat bencana tersebut, Jembatan Wae Kawanua mengalami kerusakan parah dengan panjang sekitar 520 meter.
Namun, BPJN Maluku melalui Satker PJN Wilayah II Provinsi Maluku berhasil membangun jembatan darurat sepanjang 100 meter pada tahun yang sama.
Keberhasilan ini menunjukkan dedikasi BPJN Maluku dalam menjaga kelancaran konektivitas antara pulau-pulau di Maluku, meskipun menghadapi tantangan besar.
Pada 2025, BPJN Maluku berencana membangun tiga bentangan jembatan baru di oprit Jembatan Wae Kawanua arah ke Tehoru, dengan panjang masing-masing bentangan 60 meter, sehingga total panjang jembatan menjadi 180 meter.
Proyek ini akan menggunakan rangka bentang A60 untuk memastikan jembatan tersebut dapat bertahan dalam jangka panjang.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi