MalukuPolitik

Soal Polemik PAW di Golkar Maluku, Sangadji : RU Harus Bijaksana Dengar Suara Kader

potretmaluku.id – Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Provinsi Maluku di Partai Golkar menuai polemik.

Kursi yang ditinggalkan Almarhum Rasyad Efendy Latuconsina yang harusnya diwarisi oleh Azis Mahulette sebagai pendulang suara terbanyak kedua dari Dapil Maluku Tengah (Malteng), kini harus terganggu.

Upaya Azis dalam proses PAW dijegal lantaran dinilai membangkang dari perintah DPP Partai Golkar pada Pilkada 2024 lalu. Baik di Pilkada Kabupaten Maluku Tengah, maupun di Pilkada Gubernur Maluku.

Tak sedikit kader yang menginginkan supaya pengusulan PAW itu berjalan sesuai mekanisme. Dimana harus diisi oleh pemenang suara terbanyak kedua, yakni Azis Mahulette.

Namun ada juga kader menginginkan agar kursi tersebut ditempati oleh kader partai yang setia dan loyal terhadap perintah DPP sebagai fatsun politik, seperti Ridwan Rahman Marasabessy, meski dia (Ridwan-red) berada di posisi ketiga setelah Azis.

Terkait polemik tersebut, Ramli Umasugi (RU) diminta untuk kembali pada mekanisme dan aturan main partai.

Salah satu kader Partai Golkar, Rizal F. Sangadji, mengatakan, apa yang menjadi suara dari para kader itu seyogyanya dan sejatinya karena mencintai Partai Golkar.

“Saya kira apa yang disuarakan para kader itu karena kecintaan mereka terhadap partai ini. Mereka ingin partai ini jauh lebih besar,” ungkap Sangadji kepada potretmaluku.id, Jumat (24/1/2025).

Menurutnya, apa yang disuarakan para kader harus didengar dan menjadi perhatian serius bagi RU selaku Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku.

Kata dia, Partai Golkar harus kembali kepada mekanisme dan aturan main, dimana basisnya adalah konstitusi partai. Sebab, itu yang menjadi pedoman bagi semua kader dalam berpartai.

Selaku kader, Sangadji menyarankan agar Ketua DPD Partai Golkar Maluku kembali kepada mekanisme partai terkait pengusulan PAW, untuk mengurangi gaduh politik di internal kader.

“Kembali ke mekanisme partai saja, yaitu rapat pleno yang menjadi suara para kader supaya tidak terjadi kegaduhan,” katanya.

Dia menyebut, Partai Golkar sekarang mulai mengalami degradasi. Dimana Partai Golkar kalah di Pilkada 2024 serta mengalami penurunan kursi yang signifikan di Pileg 2024.

Untuk itu, lanjut dia, Partai Golkar butuh soliditas internal yang kuat dengan mendengarkan suara para kader. Dan semua itu harus dipimpin oleh Ketua DPD Partai Golkar Maluku.

“Pak Ramli harus jauh dari syahwat politik yang tinggi, tidak boleh mendengar para sengkuni politik untuk memecah-belah para kader. Pak Ramli harus bijaksana,” pungkasnya. (SAH)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button