potretmaluku.id – Hingga 1 Maret 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Maluku menyiapkan santunan bagi pengawas pemilu yang sakit maupun meninggal dunia.
Kordiv SDM dan Diklat Bawaslu Provinsi Maluku, Stevin Mellay mengatakan, pihaknya telah mendata jumlah petugas pengawas baik ditingkat TPS maupun Kecamatan yang sakit dan meninggal dunia saat menjalankan tugas mengawasi Pemilu 2024 di Maluku.
Sementara ini, Bawaslu Maluku sendiri telah mencatat ada dua pengawas pemilu yang meninggal dunia, sedangkan yang sakit sebanyak 10 orang petugas.
“Ini data yang sudah ada. Tapi kita masih terus meminta laporan dari jajaran kita di daerah soal yang sakit maupun yang meninggal,” kata Stevin Mellay kepada wartawan, Jumat (1/3/2024).
Dia menjelaskan, kedua pengawas pemilu yang meninggal dunia itu berasal dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT),Provinsi Maluku.
Dua korban meninggal dunia itu masing-masing, Piterson Lekson Ratuanik yang merupakan anggota Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD) di Desa Waturu, Kecamatan Larunmas, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Kemudian Kaspar Metintomwat, Pengawas TPS di Desa Alusi Kelaan, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Ini duka kami Bawaslu Maluku. Yang pasti, kami akan memberikan santunan kepada mereka yang meninggal dunia dalam bertugas,” ungkapnya.
Sementara pengawas pemilu yang sakit, juga akan diberikan santunan. Tapi, besaran nilai santunan untuk meninggal dunia, sakit ringan, sedang dan berat itu tentunya berbeda-beda.
“Ada sebanyak 10 pengawas kita yang sakit. Data terakhir masuk kemarin salah satu PKD di Desa Larike, Maluku Tengah (Malteng) sakit karena kelelahan,” ujarnya. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi