Angka Stunting Tiga Kabupaten di Maluku Turun
potretmaluku.id – Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (Monev) Duta Perangi Stunting (Parenting), ternyata terjadi penurunan angka Stunting pada tiga kabupaten di Provinsi Maluku.
Ketiga kabupaten tersebut masing-masing Maluku Tenggara (Malra), Maluku Tengah (Malteng) dan Seram Bagian Barat (SBB).
Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku yang juga adalah Duta Stunting Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail, saat memberikan arahan pada Rapat Konsultasi (Rakon) TP-PKK yang dihadiri TP-PKK kabupaten dan kota se-Maluku, di Gedung Islamic Center, Kamis (18/11/2021).
Isteri Gubernur Maluku ini mengatakan, berdasarkan hasil kunjungan ke beberapa kabupaten/kota lokasi khusus (Lokus), telah terjadi penurunan angka stunting di beberapa kabupaten Malra, Malteng dan SBB, dimana penurunannya cukup signifikan. Meski demikian Widya tidak menyebutkan angka penurunan dari masing-masing daerah tersebut.
“Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada para Ketua TP-PKK kabupaten/kota serta anggota pembina yang telah berpartisipasi dalam penurunan angka stunting di Maluku,” kata Widya.
Walaupun demikian, menurutnya, masih banyak program dan kegiatan yang belum dilaksanakan secara optimal, sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, melalui Rakon ini, Widya mengajak seluruh anggota TP-PKK agar secara efektif dan efisien bekerja meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan gerakan PKK di semua jenjang, dengan saling bertukar informasi, pengalaman dan permasalahan dari masing-masing daerah, agar dapat dicari solusi.
Ia juga menjelaskan, dalam pelaksanaan 10 Program Pokok PKK, isu utama strategi gerakan PKK merupakan acuan dalam penentuan berbagai kebijakan, program dan kegiatan PKK, mulai tingkat pusat hingga daerah. Adapun implementasi program dan kegiatan yang menjadi isu utama Gerakan PKK yang telah dilaksanakan TP-PKK Maluku antara lain, penanganan Covid-19 di 11 kabupaten/kota kecuali Kota Ambon.
“Melalui Rakon ini, saya harapkan dapat menjadi daya ungkit guna meningkatkan kinerja para anggota di semua jenjang. Ibu-ibu Pengurus PKK dituntut untuk lebih pro-aktif, dalam pengelolaan gerakan PKK agar dapat meningkatkan dan mensejahterakan keluarganya di setiap lini kehidupan,” harap Widya.(WEH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi