Anggota DPRD Maluku Nilai Rusun Tak Cocok dengan Budaya Maluku
potretmaluku.id – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku Rovik Afifuddin mempertanyakan kebijakan pembangunan rumah susun (Rusun), bagi korban kebakaran di kawasan Ongkoliong, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon pada 29 Maret 2018 lalu.
Menurut anggota legislatif asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), rumah susun tidak cocok dengan budaya orang di Maluku.
Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam audiance bersama Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kota Ambon, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Maluku yang dipimpin Ketua Komisi III Richard Rahakbauw, di ruang paripurna DPRD Provinsi Maluku, Kamis (18/11/2021).
Rovik menuturkan, yang dipersoalkan oleh korban kebakaran Ongkoliong Batu Merah, bukanlah terkait perumahan namun karena di tempat tinggal ada usaha.
“Karena itu, perlu dipikirkan dengan bijak. Sebab persoalan Ongkoliong bukan hanya terkait tempat tinggal tapi tempat usaha mereka,” jelasnya.
Rovik berharap program rumah rusun dapat terjawab dengan baik. Jangan sampai hanya mengkhayal.
“Harapan kami, jangan sampai ini hanya khayalan. Kita harus pastikan jangan cuma mimpi,” tandasnya.
Pada pertemuan tersebut, Kepala Dinas PRKP Kota Ambon Rustam Simanjuntak mengatakan, jika melalui banyak audiance yang tidak berhasil berkaitan kesepakatan dengan korban kebakaran, maka diprogramkan untuk didaftarkan agar menempati rumah susun yang akan dibangun tahun 2022 sebagai solusi terakhir.
Dia menjelaskan, jika program pembangunan Rusun bagi korban kebakaran di kawasan Ongkoliong Batu Merah, oleh Kementerian PUPR telah masuk di Sistem Informasi Bangunan Baru (SIBARU) 2022.(WEH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi