Musik

AMO Menuju Presentasi Edukasi Berbasis Musik Tradisional di Kota Metz Prancis

PENDAPAT

Ambon Music Office menuju Konferensi International Edukasi Seni, pada 1 – 2 Juni 2023, di Kota Metz, Prancis.

Oleh: Ronny Loppies  (Direktur Ambon Music Office dan Focal Point of Ambon UNESCO City of Music)


Kemampuan alamiah (autodidak) dan lanskap kota yang memengaruhi Ambonese dalam bermusik ingin dipelajari di Kota Metz, Prancis, yang juga merupakan UNESCO City of Music.

Konteks bermusik ini telah menciptakan karakter musik pada tataran komunitas di tingkat lokal, sebagai sebuah kearifan lokal yang bersanding dengan bentang alam pulau kecil, yang memanjang dari pantai sampai ke gunung.

Salah satu solusi terbaik adalah bergerak dari landasan seni dan budaya, yang sudah melekat dalam keseharian Ambonese, untuk membangun kota lewat edukasi musik sudah menjadi jenama untuk membangun identitas kota dan masyarakatnya.

Baca Juga: Direktur AMO Kembali Jadi Pembicara Internasional, Kali Ini di Universitas Thailand

Pengembangan edukasi lewat musik, merupakan terobosan dan tindakan inovatif yang mengarahkan Ambonese, untuk menyeimbangkan kemampuan alami dan metodologis.

Hal ini sangat penting untuk membuat keseimbangan dan meningkatkan tingkat kecerdasan masyarakat kota (smart society), di tengah kota kreatif (creative city vs smart city).

Peraturan Walikota Ambon Nomor 39 tahun 2020 tentang Kurikulum Muatan Lokal Wajib Musik, yang diresmikan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi pada tanggal 31 Oktober 2020, menunjukkan komitmen pemerintah kota Ambon dan pemerintah pusat untuk menjawab berbagai permasalahan urban yang keberlanjutan.

Kota Metz
Di event Lower Town Arts and Music Festival (LTAMF) 2023 ini, Direktur AMO, Ronny Loppies (kiri) saat membawakan topik “Music Landscape of Ambon City of Music”, di Bill Ford Gallery Paducah School of Art and Design, Paducah, New York – USA, pada 9 Mei 2023 lalu.(Foto: Dok. AMO)

Oleh karena itu, selanjutnya mengarahkan pengembangan pembangunan ke depan, dengan menjadikan budaya musik sebagai strategi penyelesaian berbagai masalah urban, menjadi solusi kreatif bereferensi Sustainable Development Goals 2030 (SDGs, 2030) pada tujuan ke-11 (kota dan komunitas yang berkelanjutan) dan berdampak pada tujuan ke-4 (kualitas edukasi).

Penetapan lokasi menjadi penting untuk mengimplementasi program dengan beberapa lokasi sampel, dari keseluruhan luas dan komunitas di kota Ambon.

Baca Juga: Program Ekspor Musisi AMO Tembus Amerika setelah Korsel

Analisis dan identifikasi sekolah yang dilakukan Ambon Music Office (AMO) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (disparbud), serta Dinas Pendidikan (disdik) Kota Ambon, didapati 10 lokasi daya tarik wisata musik (DTW Musik), yang memiliki karakter musik tersendiri.

Ke-10 lokasi DTW Musik kemudian ditumpangtindihkan dengan 10 sekolah percontohan masing-masing yakni:
1). SD Negeri 19 Ambon;
2). SD Negeri 1 Amahusu;
3). SD Negeri Rutong;
4). SD Negeri Tuni;
5). SD Negeri 22 Ambon;
6). SMP Negeri 22 Ambon;
7). SMP Negeri 8 Hutumuri;
8). SMP Negeri 10 Ambon;
9). SMP Negeri 11 Ambon dan
10). SMP Negeri 15 Hative Besar.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

1 2Next page

Berita Serupa

Back to top button