
potretmaluku.id – Intelektual muda Maluku yang juga pegiat perubahan sosial Ikhsan Tualeka bicara soal kepemimpinan kaum muda, dalam Diskusi Publik “Saatnya Maluku Bangkit Bersama Pemimpin Masa Depan Indonesia 2024”.
Kegiatan yang digelar pada salah satu pusat kuliner di kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan, pada Jumat (25/5/2023) ini digagas oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Pemuda Pembangunan Indonesia Timur (KP2IT) dan Forum Mahasiswa Maluku Institute.
Dalam kesempatan itu Ikhsan memulai pemaparannya dengan mengajak forum kaum muda Maluku, untuk mengedepankan kolaborasi, kreativitas dan toleran, yang disingkat dengan Kokreto.
“Dengan Kokreto, dampak atau pengaruh dari setiap aktivitas akan jauh lebih besar, punya nilai tambah, dan tentu saja akan harmonis dalam perbedaan dan keragaman,” jelas Ikhsan.
Terkait kepemimpinan, Ikhsan mengajukan pertanyaan kritis, “siapa bilang pemuda masih perlu belajar dan belum saatnya memimpin?”
Yang kemudian jawabnya, “Justru pemuda mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan bangsa, dan sukses dalam kepemimpinan, selama diberikan kesempatan”.
Lebih lanjut ikhsan menjelaskan, ada banyak catatan sejarah yang menunjukan peran, kapasitas dan kualitas pemuda dalam memimpin. Seperti gerakan Budi Utomo dan kemudian sumpah pemuda yang menyatukan bangsa ini pada tanggal 28 Oktober 1928.
“Pada zaman revolusi kemerdekaan, Jenderal Sudirman menghabiskan masa mudanya untuk memimpin pasukan melawan penjajah, Soekarno dilantik jadi presiden RI pertama, dan tercatat sebagai termuda di Indonesia,” tutur Ikhsan.
Founder IndoEast Network ini menegaskan, di era kekinian juga muncul banyak pemimpin muda. Kepemimpinan mereka justru lebih menonjol, antara lain karena kreativitas dan pemanfaatan teknologi informasi dengan baik dan tepat.
Menurut Ikhsan, dunia makin berubah, dan dinamika perubahan itu identik dengan kerja keras dalam menciptakan terobosan-terobosan terbaru, berpikir kreatif guna menyikapi tantangan yang ada dalam upaya membangun peradaban.
“Semua itu tentu adalah upaya perubahan khas-nya anak muda,” tandasnya.
Sehingga bila ada anggapan anak muda masih kurang pengalaman sehingga dianggap belum pantas untuk memimpin, menurut Ikhsan itu sangatlah naif.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi