80 Persen Masyarakat Indonesia Siap Beralih ke TV Digital

potretmaluku.id – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong menyatakan, berdasarkan hasil survey internal Kementerian Kominfo tercatat kurang lebih 80 persen masyarakat Indonesia siap beralih dari TV analog ke TV Digital.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Diseminasi Informasi Publik: Sosialisasi Analog Switch Off (ASO) dan Seremoni Penyerahan Set Top Box (STB) Kementerian Komifo Bersama Komisi I Dewan perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang digelar secara luring dan daring dari Kota Jambi, Provinsi Jambi pada Senin lalu (27/6/2022).
Untuk itu, kata Dirjen Usman, pemerintah pun harus menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan peralihannya guna menunjang keberhasilan penghentian siaran TV analog atau analog switch off (ASO).
“Salah satu kesiapannya, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak telah dalam menyiapkan dukungan yang meliputi empat hal,” ujarnya.
Dia menyebut, empat hal penunjang itu yakni, Pertama, dukungan infrastruktur berupa penyediaan multiplexing di siaran digital. Ini penting karena mampu menampung setiap siaran televisi yang bermigrasi ke digital dan menjangkau minimal 70 persen populasi dengan siaran TV digital.
Kedua, dukungan migrasi siaran TV analog ke digital, dimana Lembaga Penyiaran Publik (LPP) maupun Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) harus mengalihkan program siarannya ke multiplexing siaran digital.
Ketiga, dukungan penyediaan perangkat set top box atau STB agar mudah diperoleh di berbagai daerah dengan harga terjangkau, yang sekarang berkisar antara Rp150.000 – Rp200.000.
Sedangkan masyarakat yang termasuk dalam kategori rumah tangga miskin sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, akan diberikan secara gratis atau cuma-Cuma.
“Jadi untuk masyarakat yang tidak masuk dalam kategori miskin. kami berharap secara sukarela membeli set top box secara mandiri, yang harganya Rp150.000 sampai Rp200.000 bahkan untuk masyarakat kelas menengah ke atas bisa membeli smart TV atau TV digital dari yang murah sampai paling mahal,” tuturnya.
Keempat adalah dukungan sosialisasi dan edukasi, agar masyarakat memahami manfaat TV digital kemudian secara sukarela bermigrasi ke sana.
“Hal hal penunjang ini harus dipersiapkan, supaya jangan sampai ketika masyarakat siap bermigrasi, program siaran belum ada. Itu sudah dipastikan disiapkan oleh Lembaga Penyiaran Publik TVRI dan Lembaga Penyiaran Swasta,” katanya.
Selain itu kata dalam konteks sosialisasi itu, Kementerian Kominfo menyelenggarakan acara webinar ASO secara rutin di berbagai daerah, bekerjasama dengan komisi I DPR sebagai mitra melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Yang kami edukasi antara lain misalnya peralihan kita sudah terlambat. Kita di ASEAN saja terlambat apalagi di level dunia. Negara-negara ASEAN telah bersepakat untuk menyelesaikan migrasi dari siaran TV analog ke siaran TV digital pada 2020 lalu,” jelasnya.
Selain itu kata Dirjen Usman, Kementerian Kominfo menyelenggarakan acara webinar ASO secara rutin di berbagai daerah bekerjasama dengan komisi I DPR sebagai mitra melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Turut hadir dalam acara itu bersama Dirjen IKP Kominfo Usman Kansong, diantaranya Anggota Komisi I DPR RI Hasbi Anshory, Gubernur Jambi Al Haris, Wali Kota Jambi Syarif Fasha dan sejumlah wali kota, bupati dan pejabat di lingkungan Provinsi Jambi. (WEH)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi