300 Kendaraan Terjaring saat Dishub Ambon Gelar Razia Kelengkapan Kendaraan
potretmaluku.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon menggelar sweeping atau razia kelengkapan surat-surat kendaraan angkutan penumpang umum.
Selain untuk memastikan angkutan penumpang umum yang layak beroperasi di jalan raya, razia juga dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengemudi dan masyarakat yang menggunakan jasa transportasi umum.
Kepala Dishub Kota Ambon, Robby Sapulette kepada wartawan mengatakan, sudah tiga hari razia atau sweeping itu dilakukan bersama dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Ambon.
Itu dilakukan lantaran ada kendaraan yang lalai terkait dengan uji KIR atau uji kendaraan bermotor sebagai tanda bahwa kendaraan tersebut layak digunakan secara teknis di jalan raya.
“Selama razia dilakukan, sudah 300 lebih kendaraan yang terjaring, baik angkutan umum maupun angkutan barang yang sehari-hari beroperasi di Kota Ambon,” ujar Robby.
Khusus untuk KIR, itu sangat penting karena berkaitan langsung dengan masalah keselamatan lalu lintas. Banyak kendaraan yang kondisi fisiknya sudah tidak layak.
Misalnya, ban yang sudah tipis, masalah sistem pengiriman, lampu sen yang tidak berfungsi dan masalah lainnya.
“Tentu sangat berbahaya. Jadi maksud sweeping KIR ini untuk bagaimana kita memastikan seluruh kendaraan layak untuk beroperasi,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, banyak kendaraan yang belum menyelesaikan kewajiban dalam membayar retribusi terminal, dan juga retribusi ijin trayek.
“Kalau pengusaha tidak menunggak tiga objek retribusi ini, tentu kita juga tak akan melakukan razia,” katanya.
Menurutnya, kendaraan yang terjaring razia adalah kendaran yang selama ini menunggak retribusi, baik itu retribusi terminal, ijin trayek maupun KIR.
Robby mengatakan, STNK Kendaraan yang terkena razia akan ditahan oleh Dishub sampai pengusaha atau pemilik angkutan umum dan angkutan barang menyelesaikan kewajiban retribusi yang tertunggak.
“Sudah masuk triwulan ketiga tapi pendapatan dari tiga objek retribusi ini belum mencapai 50 persen. Makanya kita lakukan sweeping,” katanya. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi