Amboina

Banyak Halte di Ambon tidak Berfungsi, Latupono : Baiknya Dibongkar

potretmaluku.id – Bangunan halte ojek pada sejumlah ruas jalan di Kota Ambon dinilai mubazir. Pasalnya, hampir semua halte yang dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon tidak berfungsi.

Pasca halte di bangun, tidak ada perhatian dari pihak pemkot. Hal itu terlihat dari ketidakpedulian pemkot atas kerusakan pada bagian atap halte di sejumlah ruas jalan.

Wakil Ketua DPRD Kota Ambon, Rustam Latupono mengaku prihatin atas sejumlah halte ojek yang dibangun oleh pemerintah kota bersama pihak ketiga namun tidak berfungsi.

Dia menyebut, pembangunan halte itu dilakukan atas MoU yang dilakukan oleh Pemkot Ambon bersama enam pelaku bisnis di Ambon pada masa pemerintahan Richard Louhenapessy.

Pembangunan halte ojek itu merupakan bagian dari partisipasi pelaku usaha dalam membangun, membenahi dan menata Ambon.

“Yang jelas sangat disayangkan, banyak halte dibangun tapi tidak berfungsi dengan baik,” ujar Latupono, Senin (25/9/2023).

Kata dia, kalau memang halte itu tak lagi dimanfaatkan sesuai peruntukan, maka langkah yang harus diambil pemerintah kota yaitu dengan membongkar.

“Dari pada dijadikan tempat yang tidak kita inginkan bersama, ya baiknya dibongkar,” imbuh Latupono.

Menurutnya, halte yang dibiarkan rusak juga menggangu estetika di kota ini. Padahal halte itu dibangun dalam rangka benahi Kota Ambon, sebagaimana menjadi prioritas dimasa pemerintahan kala itu.

Tak hanya pada bagian atapnya saja, namun juga pada tempat duduk. Namun tidak mendapat perhatian sama sekali. Sebaiknya halte dibangun di tempat-tempat yang strategis, kemudian harus dipelihara sehingga warga yang menunggu ojek atau angkot pun merasa nyaman.

“Banyak halte yang rusak dan tanpa perawatan. Ini jelas menganggu estetika kota ini,” katanya.

Membongkar halte-halte yang tidak berfungsi itu langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sistem transportasi publik, mengingat beberapa tahun terakhir, jumlah penumpang transportasi publik di Ambon terus meningkat.

Pemeliharaan infrastruktur transportasi harus sejalan dengan permintaan ini. Dengan memperbaiki halte yang rusak dan membongkar yang tidak berfungsi, akan tercipta pengalaman yang lebih baik bagi para penumpang, serta meningkatkan kepercayaan mereka terhadap sistem transportasi publik.

“Kalau dengan tindakan yang tepat, saya rasa Ambon dapat meningkatkan kualitas layanan transportasi publiknya dan menjadikannya lebih ramah lingkungan, efisien, dan nyaman bagi semua warga,” jelas Latupono. (HAS)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button