Amboina

Yusuf Wally : Lapak di Pasar Modern Bukan untuk Diperjulbeli

potretmaluku.id – Anggota DPRD Kota Ambon, Yusuf Wally mengatakan, hingga kini belum ada kesepakatan antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon dengan Pemerintah Provinsi Maluku terkait dengan pengelolaan pasar modern yang baru rampung direvitalisasi.

Kata dia, berbagai isu yang muncul terkait adanya oknum-oknum yang menjual dan menjanjikan lapak kepada orang lain yang sebenarnya bukan pedagang eks gedung putih.

Menurutnya, hal ini harus mendapat klarifikasi. Bahwa lapak-lapak di pasar modern itu harus diprioritaskan bagi pedagang eks gedung putih, bukan untuk pedagang baru yang datang pasca gedung putih dibongkar.

“Kemarin kita sudah rapat dengan Disperindag. Jumlah pedagang yang terdata sejak awal sebelum pembongkaran gedung putih itu sekitar 3.118, dan setelah divalidasi hanya mendapat kurang lebih 1.800,” kata Yusuf Wally kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).

Menurutnya, dari jumlah yang ada itu, belum mampu untuk menampung pedagang baru datang ke Mardika setelah pembongkaran gedung putih.

Dia menegaskan, lapak-lapak di pasar modern yang baru mulai rampung direvitalisasi itu bukan untuk diperjualbelikan oleh oknum-oknum tertentu.

“Imbauan Kadis Perindag kemarin sangat tepat. Bahwa kios atau lapak yang ada di pasar baru itu tidak bisa dijual belikan. Apalagi untuk kepentingan tertentu,” tegasnya.

Politisi PKS itu meminta agar organisasi pedagang yang ada di pasar Mardika itu tertib. Jangan sampai bermain kepentingan bersama caleg atau anggota DPRD dengan menempatkan orang baru ke lapak pasar modern.

“Jangan sampai mereka terlibat untuk mengembangkan kepentingan beberapa caleg atau anggota DPRD, seakan-akan mereka berjuang untuk menempatkan mereka di lapak pasar mardika, itu tidak ada,” pungkasnya. (HAS)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button