Wattimena : Stunting Harus Dicegah Sejak Dini, Bukan saat Anak Lahir
potretmaluku.id – Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena mengatakan, Pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota terus bergerak menyusun dan melaksanakan strategi nasional percepatan penurunan stunting melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dengan target penurunan hingga 14 persen di tahun 2024.
Jika target pemerintah pusat itu hingga 14 persen dengan capaian 3,8 persen per tahun, maka secara konsisten Pemkot Ambon juga harus lakukan hal yang sama. Bahkan harus dibawah itu, karena target pusat merupakan akumulasi dari seluruh daerah.
“Berdasarkan hasil audit angka Stunting kota Ambon, pada bulan Mei 2023 mengalami penurunan. Meski begitu, namun masih harus menunggu hasil resmi dari pemerintah pusat,” kata Wattimena saat menghadiri Rembuk Stunting di Hotel Marina, Kamis (20/7/2023).
Dia mengakui, survey tahun 2022, prevalensi stunting Kota Ambon ada di angka 21,1 persen, dan menjadi yang paling rendah dari semua kabupaten/kota di Provinsi Maluku. Meski demikian, ternyata tingkat penurunan sangat kecil, yakni 0,7 persen, sehingga target capaian 18,6 persen meleset.
“Padahal dari sisi apapun, kita lebih dari kabupaten/kota lain. Soal fasilitas dan tenaga kesehatan, akses ke puskemas dan posyandu, kita lebih baik, tapi jika penurunan sangat kecil maka ada yang salah dalam tata kelolanya,” terang Wattimena.
Bagi dia, untuk mencapai penurunan yang begitu drastis dibutuhkan kerja-kerja yang luar biasa. Supaya itu berjalan efektif, Pemkot Ambon butuh kerjasama dan kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan.
Sebab tidak bisa hanya fokus mengatasi anak-anak penderita stunting, tapi pencegahan itu harus dilakukan sejak dini, melalui pendampingan dinas terkait terhadap remaja putri, ibu hamil.
“Stunting harus dicegah sejak dini, dilakukan dari prosesnya, bukan saat anak lahir,” cetus Wattimena.
Kata dia, Presiden RI, Joko Widodo telah mengarahkan agar anggaran penanganan stunting digunakan tepat sasaran. Sebab selama ini lebih banyak dihabiskan untuk perjalanan dinas dan rapat koordinasi.
Artinya ada kesalahan penanganan stunting selama ini, dan itu tidak boleh terjadi di Kota Ambon. Dan karena itu, semua alokasi anggaran, baik dari tiap-tiap OPD, orang tua asuh stunting dan dana desa, perlu dikoordinasi secara baik.
“Semua alokasi anggaran harus dikoordinasi secara baik biar tidak tumpang tindih, yang secara komprehensif nanti tidak dapat menyelesaikan stunting,” terangnya. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi