Vaksinasi Ibu Hamil di Ambon Rendah Akibat Rasa Takut

potretmaluku.id – Pepatah usang menyebutkan, “Kesehatan itu Mahal”. Bagaimana tidak, untuk menjaga kesehatan, terkadang kita tidak hanya perlu uang, tetapi juga jiwa yang sabar dalam mengatur pola makan hidup sehat. Apalagi ditengah masa pandemic Covid-19.
Wabah virus ini menuntut seluruh elemen masyarakat untuk lebih mawas diri, dalam menjaga kesehatan dengan super ekstra ketat. Terutama dalam mentaati protokol kesehatan, yakni: Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, dan Menghindari kerumunan. Bahkan lebih dari itu, melakukan vaksinasi sebagai cara untuk memproteksi diri dari serangan virus yang berbahaya.
Sayang, salah satu program pemerintah yakni memberikan vaksinasi ini, tidak secara total diikuti oleh masyarakat. Mirisnya, banyak ibu hamil yang enggan divaksin.
Ini terbukti, dengan rendahnya antusiasme para ibu hamil untuk divaksin. Itu sebabnya hingga kini vaksinasi untuk ibu hamil belum mencapai target. Ternyata salah satu kendalanya, yaitu rasa takut para ibu hamil untuk divaksin. Apalagi ada dukungan penolakan dari anggota keluarga mereka, karena khawatir dengan keselamatan janin maupun sang ibu hamil.
Meski begitu, ada juga ibu hamil yang memberanikan diri untuk divaksin. Tanpa peduli dengan isu-isu yang didengar. Seperti yang dialami Madalena Manan (39). Dia mengaku awalnya takut untuk divaksin, dan memiliki pemikiran negatif terkait Vaksinasi. Namun berusaha memberanikan diri untuk divaksin pada, Senin (27/9/2021) di Puskesmas Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
“Setelah vaksin saya tidak merasa apa-apa tetapi efeknya membuat saya lebih banyak tidur, dan makan lebih banyak dari biasanya,” cerita ibu hamil yang akrab disapa Mada ini.
Ia menambahkan, sebelum divaksin ada beberapa pertanyaan terkait comorbid urgen, serta pemeriksaan serta pengawasan dari tim kesehatan juga sudah dilakukan sebelum disuntik vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, di Ambon, Selasa (28/9/2021), mengatakan capaian vaksinasi ibu hamil usia kandungan 13 minggu atau trimester kedua kehamilan masih rendah, sejak dicanangkan pada 19 Agustus 2021.
“Ibu hamil yang mengikuti vaksinasi tahap pertama sebanyak 55 orang dan tahap kedua lima orang, capaian ini sangat rendah dibandingkan target,” ujar Wendy.
Dia menyebutkan, sasaran vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di kota Ambon sebanyak 1.980 orang, sedangkan total ibu hamil 8.824 orang.
Wendy mengakui, capaian yang masih rendah tersebut, disebabkan masih adanya ketakutan dari ibu hamil maupun orang-orang di sekitarnya.
“Untuk ibu hamil sendiri mungkin saja tidak terlalu khawatir, tetapi suami, orang tua, dan orang di sekitar yang membuat mereka enggan untuk divaksin,” terangnya.
Wendy menjelaskan ibu hamil dan menyusui merupakan kelompok yang berisiko terpapar virus corona dan bergejala berat, sehingga dianggap juga sebagai kelompok prioritas yang harus menerima vaksinasi Covid-19.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, khusus untuk bumil, yang divaksin adalah mereka yang usia kehamilan di atas 13 minggu dan dalam kondisi sehat berdasarkan hasil screening. Vaksinasi ibu hamil bertujuan untuk membantu janin memiliki antibody Covid-19 sejak dalam kandungan.
“Dengan menerima vaksin kita sebagai orang tua telah memberikan perlindungan yang terbaik bagi anak-anak bahkan sebelum mereka dilahirkan,” ungkapnya.
Dirinya menyatakan sebelumnya ibu hamil belum disarankan untuk divaksin, karena belum ada penelitian terkait efek vaksin pada janin dan bumil.
“Namun saat ini sudah ada bukti ilmiah bahwa vaksin membawa dampak yang baik bagi janin saat lahir kelak, juga terhadap sang ibu. Sehingga keduanya ada dalam perlindungan yang sama terhadap ancaman Covid-19,” tandas Richard.
Ia berharap semua masyarakat Kota Ambon dapat memiliki dan menyebarkan informasi yang benar tentang vaksin, serta mengajak ibu hamil di kota ini, untuk tidak ragu mengikuti vaksinasi Covid-19.
Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Maluku, Dany Taliak menjelaskan bahwa jumlah ibu hamil di Kota Ambon yang memenuhi kriteria untuk divaksin berjumlah 1980 orang. Sementara untuk kegiatan tahap pertama ini akan diberikan vaksinasi kepada 200 orang.
“Jenis vaksin yang digunakan kali ini adalah Sinovac, dengan jumlah ketrsediaan yang cukup bagi bumil sasaran vaksinasi,” harapnya sembari mengimbau, protokol kesehatan 5M tetap dilaksanakan, agar semua yang dilaksanakan secara baik, sehingga aktivitas dalam dilakukan dengan aman dan lancar. (WEH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi